Trump Gugat Wall Street Journal Rp 163 Triliun terkait Artikel Epstein

Trump Gugat Wall Street Journal Rp 163 Triliun terkait Artikel Epstein

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 19 Jul 2025 14:14 WIB
Trump mengonfirmasi penundaan itu setelah berbicara dengan para pemimpin Meksiko dan Kanada (Foto: Jim Watson/AFP/Getty Images)
Presiden AS Donald Trump (dok. Jim Watson/AFP/Getty Images)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggugat media terkemuka Wall Street Journal dan pemilik media tersebut, termasuk taipan Rupert Murdoch, terkait artikel mengejutkan tentang persahabatannya dengan tersangka pelaku perdagangan seks anak di bawah umur, mendiang Jeffrey Epstein.

Dalam gugatannya, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (19/7/2025), Trump menuntut ganti rugi setidaknya US$ 10 miliar, atau setara Rp 163,1 triliun.

Gugatan ini diajukan ke pengadilan federal Miami pada Jumat (18/7) menyusul laporan terbaru Wall Street Journal (WSJ) pada Kamis (17/7) yang menyebut Trump menulis surat ucapan selamat ulang tahun untuk Epstein pada tahun 2003, yang isinya memuat gambar wanita telanjang dan menyinggung "rahasia bersama" antara keduanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gugatan hukum tersebut menyebut Murdoch, Dow Jones Corporation sebagai penerbit WSJ sejak lama, dan News Corp selaku perusahaan induk Murdoch, serta dua wartawan WSJ sebagai pihak tergugat.

"Kami baru saja mengajukan gugatan hukum POWERHOUSE terhadap semua orang yang terlibat dalam penerbitan 'artikel' FAKE NEWS yang palsu, jahat, dan memfitnah pada 'koran' yang tidak berguna, yaitu The Wall Street Journal," tulis Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social pada Jumat (18/7) malam.

ADVERTISEMENT

Dalam dokumen gugatannya, pihak Trump menegaskan bahwa surat ucapan selamat ulang tahun semacam itu palsu atau tidak pernah ada. Pihak Trump juga menuduh WSJ berniat memfitnah Trump dengan cerita yang sudah dilihat oleh ratusan juta orang.

Gugatan itu menuduh para tergugat telah mencemarkan nama baik Trump, juga menyebabkan kerugian finansial dan reputasi yang "sangat besar".

"Yang menarik, artikel tersebut tidak menjelaskan apakah para tergugat telah memperoleh salinan surat tersebut, telah melihat surat tersebut, telah menerima penjelasan soal surat tersebut, atau mengetahui keadaan lain apa pun yang dapat memberikan kredibilitas untuk artikel tersebut," sebut dokumen gugatan itu.

Untuk bisa menang dalam gugatan pencemaran nama baik, Trump harus menunjukkan bahwa para tergugat bertindak dengan "niat jahat yang sebenarnya". yang berarti mereka mengetahui artikel itu palsu atau bertindak dengan sembrono mengabaikan kebenaran.

Lihat juga Video: Eminem Gugat Rp 1,7 Triliun ke Meta soal Pelanggaran Hak Cipta

Uang ganti rugi sebesar US$ 10 miliar, jika dikabulkan pengadilan, akan menjadi uang ganti rugi terbesar dalam sejarah gugatan pencemaran nama baik di AS baru-baru ini.

"Sepuluh miliar dolar adalah angka yang sangat tinggi. Itu akan menjadi putusan kasus pencemaran nama baik terbesar dalam sejarah AS," sebut pengacara AS yang berpengalaman dalam litigasi pencemaran nama baik, Jesse Gessin.

Epstein, seorang pemodal ternama AS dan pelaku kejahatan seksual yang dijebloskan ke penjara, tewas bunuh diri di dalam sel penjara New York tahun 2019 lalu. Kasusnya memicu teori konspirasi yang populer di kalangan pendukung Trump yang mempercayai pemerintah AS menutupi hubungan antara Epstein dengan para orang kaya dan berkuasa.

Trump mengatakan telah memutuskan hubungan dengan Epstein sebelum masalah hukumnya terkuak ke publik tahun 2006 lalu.

Tanggapan disampaikan pihak Dow Jones yang menegaskan mereka berpegang pada artikel yang telah dirilis WSJ.

"Kami memiliki keyakinan penuh pada ketelitian dan keakuratan laporan kami, dan kami akan dengan gigih melawan gugatan apa pun," tegas juru bicara Dow Jones Corporation dalam pernyataannya.

Artikel terbaru WSJ itu menyebut surat yang mencantumkan nama Trump merupakan bagian dari buku ulang tahun bersampul kulit untuk Epstein yang berisi pesan-pesan dari orang-orang kaya dan penting lainnya. WSJ menyebut surat ulang tahun dari Trump untuk Epstein pada tahun 2003 itu bernada "mesum".

Menurut WSJ, surat dari Trump itu berisi beberapa baris teks ketikan yang dibingkai oleh garis luar seorang wanita telanjang, yang tampaknya digambar tangan dengan menggunakan spidol tebal. Surat itu diakhiri dengan ucapan "Selamat Ulang Tahun -- dan semoga setiap hari menjadi rahasia indah lainnya", dan menampilkan tanda tangan "Donald".

Trump sebelumnya memberikan reaksi penuh amarah terhadap laporan WSJ, dengan menegaskan: "Itu bukan bahasa saya. Itu bukan kata-kata saya."

"Saya tidak pernah menulis gambar seumur hidup saya. Saya tidak menggambar perempuan," ucapnya.

Lihat juga Video: Eminem Gugat Rp 1,7 Triliun ke Meta soal Pelanggaran Hak Cipta

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads