Malaysia Tolak Calon Dubes AS yang Dukung Israel: Penghinaan!

Malaysia Tolak Calon Dubes AS yang Dukung Israel: Penghinaan!

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 16 Jul 2025 15:56 WIB
Nick Adams with US President Donald Trump. (Photo: Instagram/@nickaone)
Nick Adams bersama Presiden AS Donald Trump (dok. Instagram/@nickaone via CNA)
Kuala Lumpur -

Semakin banyak suara mendesak pemerintah Malaysia untuk menolak pengangkatan tokoh konservatif Amerika Serikat (AS) Nick Adams sebagai Duta Besar AS untuk negara tersebut. Adams tidak hanya dikenal sebagai pendukung Israel, tetapi juga diduga menyebar kebencian terhadap Islam, agama mayoritas di Malaysia.

Presiden AS Donald Trump, seperti dilansir The Guardian dan The Star, Rabu (16/7/2025), mengumumkan pekan lalu bahwa Adams, yang sebelumnya seorang influencer sayap kanan, ditunjuk sebagai Duta Besar AS untuk Malaysia. Trump memuji Adams sebagai "patriot yang luar biasa".

Penunjukan Adams sebagai Duta Besar AS untuk Malaysia masih perlu dikonfirmasi oleh Senat AS sebelum dia bisa secara resmi menduduki jabatan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adams yang berusia 40 tahun ini, merupakan kelahiran Australia namun memperoleh kewarganegaraan AS tahun 2021 lalu. Dalam pernyataan via media sosial pekan lalu, dia berharap dalam memperkuat hubungan antara kedua negara, sembari mengatakan kepada rakyat Malaysia bahwa dirinya tidak sabar "untuk merasakan budaya luhur Anda dan belajar banyak dari Anda".

Namun, komentar masa lalu Adams di media sosial dan dukungannya untuk Israel telah memicu seruan agar pemerintah Malaysia menolak pengangkatannya. Salah satunya postingan media sosial X tahun 2024 lalu ketika Adams mencuit: "Jika Anda tidak mendukung Israel, Anda mendukung teroris!"

ADVERTISEMENT

Postingan lainnya yang diduga ditulis Adams pada tahun yang sama, menyebutkan bahwa dia mengklaim telah memastikan seorang pelayan dipecat karena memakai pin "Free Palestine". Postingan yang banyak dikutip oleh kelompok pro-Palestina itu saat ini tidak dapat ditemukan di media sosial X.

Suara penolakan terhadap penunjukan Adams datang dari para mantan menteri, kalangan politikus senior dan politikus muda lintas partai di Malaysia. Mantan Menteri Hukum Zaid Ibrahim dan mantan Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mendesak pemerintah Malaysia menentang penugasan Adams oleh Trump.

Zaid bahkan menyebut pencalonan Adams "bukanlah isyarat niat baik -- itu akan menjadi sebuah penghinaan".

Simak juga Video: Calon Dubes RI untuk Malaysia Ngaku Punya Kedekatan dengan Prabowo

Ketua Pemuda Partai Islam SeMalaysia (PAS) untuk wilayah Selangor, Mohamed Sukri Omar, menyebut Adams "secara terbuka menyebarkan kebencian terhadap Islam dan mendukung rezim kolonial Zionis tanpa pertimbangan".

"Penunjukan ini merupakan penghinaan terhadap kepekaan rakyat Malaysia. Jika pemerintah tetap diam atau menerima penunjukan ini, akan dianggap mengkhianati keteguhan rakyat dalam mendukung perjuangan Palestina," tegasnya.

Ketua biro internasional Amanah Youth, Mus'ab Muzahar, juga menyebut pencalonan Adams sebagai penghinaan terhadap martabat dan kebijakan luar negeri Malaysia.

"Nick Adams bukanlah diplomat atau negarawan. Dia hanyalah seorang propagandis sayap kanan, pendukung setiap Trump, dan pendukung vokal rezim Zionis Israel," ucapnya. "Retorikanya di media sosial penuh dengan kebencian, rasisme, dan sentimen Islamofobia, yang jelas menyimpang dari semangat hubungan bilateral yang matang," ujarnya.

Belum ada tanggapan dari Adams maupun Kedutaan AS di Kuala Lumpur atas suara-suara penolakan ini.

Simak juga Video: Calon Dubes RI untuk Malaysia Ngaku Punya Kedekatan dengan Prabowo

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads