Ledakan Guncang Permukiman di Iran, 7 Orang Luka-luka

Ledakan Guncang Permukiman di Iran, 7 Orang Luka-luka

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 14 Jul 2025 16:21 WIB
A man whose relative is on staff at Sina Athar Clinic weeps after its explosion, outside the clinic in Tehran, Iran, early Wednesday, July 1, 2020. Iranian state TV says an explosion from a gas leak in a medical clinic in northern Tehran has killed multiple people. (AP Photo/Vahid Salemi)
Ilustrasi -- Petugas pemadam kebakaran di Iran dikerahkan ke lokasi ledakan akibat kebocoran gas (dok. AP/Vahid Salemi)
Teheran -

Sebuah ledakan mengguncang sebuah gedung permukiman di area Pardisan, kota Qom, Iran. Sedikitnya tujuh orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.

Seorang sumber anonim yang dikutip kantor berita Fars, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (14/7/2025), mengatakan ledakan itu bukan akibat serangan militer Israel.

"Empat unit hunian mengalami kerusakan akibat ledakan tersebut. Penilaian awal menunjukkan bahwa penyebab insiden tersebut adalah kebocoran gas, dan tindak lanjut terkait hal ini masih terus dilakukan," sebut direktur pemadam kebakaran kota Qom saat berbicara kepada kantor berita Fars.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan dinas pemadam kebakaran setempat bahwa penghuni gedung permukiman yang dilanda ledakan tersebut adalah warga biasa.

Israel, musuh bebuyutan Iran, memiliki rekam jejak pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, yang mereka anggap sebagai bagian dari program yang secara langsung mengancam Tel Aviv. Teheran telah berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai.

ADVERTISEMENT

Pada 13 Juni lalu, Israel melancarkan operasi pengeboman besar-besaran terhadap target militer dan nuklir Iran, yang memicu kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.

Perang antara Iran dan Israel itu juga menyeret Amerika Serikat (AS), yang melancarkan pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap tiga fasilitas nuklir Teheran, yakni Fordow, Isfahan, dan Natanz.

Pertempuran udara itu berhenti setelah kedua negara sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata yang dimediasi AS, yang berlangsung sejak 24 Juni lalu.

Lihat juga Video: Trump Mau Cabut Sanksi AS ke Iran, Ini Syaratnya


Rentetan serangan udara Israel itu menewaskan sejumlah komandan militer senior dan para ilmuwan nuklir Teheran. Otoritas Iran, dalam pengumuman terbaru awal pekan ini, menyebut sedikitnya 1.060 orang tewas akibat serangan Israel selama perang 12 hari.

Iran sempat membalas serangan Israel dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal, yang menurut laporan otoritas Tel Aviv, telah menewaskan sedikitnya 28 orang tewas di negara Yahudi tersebut.

Sejak berakhirnya perang 12 hari antara Iran dan Israel tersebut, beberapa ledakan telah terjadi di negara Syiah tersebut. Namun sejauh ini, otoritas Iran belum menyalahkan Israel.

"Masyarakat tidak perlu khawatir soal rumor (serangan Israel). Jika aksi permusuhan terjadi di negara ini, berita tersebut akan segera sampai ke masyarakat dan alarm akan berbunyi secara bersamaan di Wilayah Pendudukan," sebut kantor berita Fars dalam laporannya, mengutip sumber Iran yang tidak disebut namanya, setelah ledakan mengguncang kota Qom.

Lihat juga Video: Trump Mau Cabut Sanksi AS ke Iran, Ini Syaratnya

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads