Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, menegaskan negaranya akan menyerang Iran kembali jika merasa terancam oleh musuh bebuyutannya tersebut. Penegasan ini disampaikan setelah Tel Aviv dan Teheran mengakhiri perang sengit selama 12 hari dengan gencatan senjata yang berlangsung sejak 24 Juni.
Katz, seperti dilansir Reuters, Jumat (11/7/2025), menyampaikan penegasan tersebut saat berbicara dalam seremoni kelulusan Angkatan Udara Israel pada Kamis (10/7) waktu setempat.
"Tangan panjang Israel akan menjangkau Anda di Teheran, Tabriz, Isfahan, dan di mana pun Anda berusaha mengancam atau membahayakan Israel. Tidak ada tempat untuk bersembunyi," tegas Katz dalam pernyataan yang dirilis oleh kantor Kementerian Pertahanan Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kita harus kembali, kita akan melakukannya dengan kekuatan yang lebih besar," cetusnya.
Israel melancarkan operasi pengeboman besar-besaran terhadap target militer dan nuklir Iran pada 13 Juni lalu, yang memicu kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas. Tel Aviv mengklaim serangannya didasari oleh kekhawatiran Teheran hampir mengembangkan senjata nuklir.
Iran telah berulang kali membantah pihaknya berupaya mendapatkan senjata nuklir dan menegaskan program nuklirnya bertujuan damai.
Perang antara Iran dan Israel itu juga menyeret Amerika Serikat (AS), yang melancarkan pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap tiga fasilitas nuklir Teheran, yakni Fordow, Isfahan, dan Natanz.
Simak juga Video Trump Mau Cabut Sanksi AS ke Iran, Ini Syaratnya
Pertempuran udara itu berhenti setelah kedua negara sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata yang dimediasi AS, yang berlangsung sejak 24 Juni lalu.
Rentetan serangan udara Israel itu menewaskan sejumlah komandan militer senior dan para ilmuwan nuklir Teheran. Otoritas Iran, dalam pengumuman terbaru awal pekan ini, menyebut sedikitnya 1.060 orang tewas akibat serangan Israel selama perang 12 hari.
Iran sempat membalas serangan Israel dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal, yang menurut laporan otoritas Tel Aviv, telah menewaskan sedikitnya 28 orang tewas di negara Yahudi tersebut.
Simak juga Video Trump Mau Cabut Sanksi AS ke Iran, Ini Syaratnya