Junta Myanmar Puji-puji Trump Usai Turunkan Tarif Impor

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 11 Jul 2025 17:16 WIB
Pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko, Pool, File
Jakarta -

Pemimpin junta militer Myanmar memuji Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan memintanya untuk mencabut sanksi-sanksi. Ini disampaikan Jenderal Min Aung Hlaing pada hari Jumat (11/7) setelah surat tarif impor dari Trump, yang diyakini sebagai pengakuan publik pertama Washington atas pemerintahan junta militernya.

Diketahui bahwa militer Myanmar menggulingkan pemerintahan sipil terpilih Aung San Suu Kyi pada tahun 2021, menjerumuskan negara itu ke dalam perang saudara.

Sejak itu, Departemen Luar Negeri AS telah memberikan sanksi kepada pemimpin junta dan lainnya karena menggunakan "kekerasan dan teror untuk menindas" rakyat Myanmar dan "meniadakan hak mereka untuk bebas memilih pemimpin mereka sendiri".

Para diplomat AS tidak secara resmi terlibat dengan junta militer. Namun, Trump mengirim surat kepada Min Aung Hlaing secara langsung pada hari Senin lalu, yang memberi tahunya bahwa AS akan mengenakan tarif 40 persen mulai 1 Agustus, turun dari ancaman tarif 44 persen sebelumnya.

"Ini tentu saja indikasi publik pertama yang saya lihat tentang pengakuan AS terhadap MAH (Min Aung Hlaing) dan junta," kata Richard Horsey dari International Crisis Group.

Komunikasi pribadi apa pun sebelumnya "hampir pasti bukan dari Trump tentunya", ujarnya kepada AFP.

Min Aung Hlaing menanggapi surat tarif Trump dengan menulis surat yang dirilis dalam bahasa Myanmar dan Inggris oleh tim informasi junta pada hari Jumat (11/7).

Di dalam surat itu, ia menyatakan "penghargaan yang tulus" atas surat Trump dan memuji "kepemimpinan kuat presiden AS tersebut dalam membimbing negara Anda menuju kemakmuran nasional".

Simak juga Video: Presiden Brasil Janji Balas Tarif Impor AS Sebesar 50%




(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork