Hamas mengatakan akan membebaskan 10 sandera sebagai bagian dari perundingan gencatan senjata Gaza. Langkah Hamas itu dilakukan setelah Israel menyampaikan prospek kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di wilayah Palestina yang diperangi itu.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (10/7/2025), pernyataan Hamas muncul setelah empat hari perundingan tidak langsung yang ditengahi oleh Qatar dan saat Amerika Serikat mengisyaratkan keyakinannya bahwa kesepakatan untuk gencatan senjata selama 60 hari akan dicapai sebelum akhir minggu.
Utusan khusus AS Steve Witkoff mengatakan bagian dari kesepakatan itu adalah pengembalian 10 sandera hidup yang ditahan oleh militan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang memicu perang.
Dari 251 sandera yang ditangkap selama serangan terhadap komunitas perbatasan Israel di dekat Gaza, 49 masih ditahan di wilayah itu, termasuk 27 yang menurut militer Israel telah tewas.
Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan rintangan utama masih ada dalam perundingan, terutama aliran bantuan bebas ke Gaza, penarikan militer Israel dari wilayah tersebut dan "jaminan nyata" untuk perdamaian abadi.
"Gerakan tersebut menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan dan setuju untuk membebaskan 10 tahanan (sandera)," tambah kelompok militan itu.
Lihat juga Video 'Pilu, RS di Gaza Gelap Gulita-Alat ICU Nyaris Lumpuh':
(fca/fca)