Kelompok Hamas mengatakan siap untuk "segera" memulai kembali perundingan mengenai usulan gencatan senjata terbaru di Jalur Gaza. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan "tidak senang" dengan percakapan telepon terbaru dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas perang Ukraina.
Proposal terbaru yang diajukan mediator mengatur soal gencatan senjata selama 60 hari, yang melibatkan pembebasan para sandera oleh Hamas dan tahanan Palestina oleh Israel. Hamas menyatakan "siap untuk terlibat segera dan secara serius" dalam perundingan membahas ketentuan dalam proposal terbaru itu.
Sementara itu, Trump usai berbicara via telepon dengan Putin menyebut sang pemimpin Rusia itu hanya ingin "terus membunuh orang". Trump kemudian mengisyaratkan Washington akan memperketat sanksi-sanksi untuk Moskow.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (5/7/2025):
- Banjir Bandang Landa Texas AS, 24 Orang Tewas
Banjir bandang melanda wilayah barat laut San Antonio di Texas, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (4/7) waktu setempat. Sedikitnya 24 orang tewas akibat banjir yang menerjang area kemah musim panas di sepanjang Sungai Guadalupe tersebut.
"Yang dapat saya konfirmasi saat ini, kami mencatat sekitar 24 korban tewas," kata Sheriff Kerr County, Larry Lethia, dalam konferensi pers terbaru pada Jumat (4/7) malam waktu AS, seperti dilansir AFP, Sabtu (5/7/2025).
Letnan Gubernur Texas, Dan Patrick, dalam pernyataan terpisah menyebut beberapa korban tewas merupakan anak-anak.
- Trump Teken UU Pajak-Anggaran 'Big Beautiful' Saat Seremoni 4 Juli
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani rancangan undang-undang (RUU) pajak dan belanja negara yang disebut "One Big Beautiful Bill" pada Jumat (4/7), saat seremoni hari kemerdekaan AS 4 Juli di Gedung Putih. Ini menandai RUU itu telah resmi menjadi undang-undang yang akan berlaku di AS.
Penandatanganan ini, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (5/7/2025), dilakukan setelah parlemen AS, yang didominasi politisi Partai Republik, meloloskan RUU yang menuai kritikan dari Partai Demokrat dan miliarder terkemuka AS, Elon Musk, mantan sekutu dekat Trump.
"Amerika menang, menang, memang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Trump sebelum menandatangani RUU tersebut dalam seremoni yang digelar di luar ruangan di South Lawn Gedung Putih, tepat saat perayaan 4 Juli.
(nvc/nvc)