Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bersumpah akan membalas kelompok milisi Houthi di Yaman setelah militer Israel mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman menuju wilayah Israel.
"Nasib Yaman sama dengan Teheran," kata Katz dalam sebuah pernyataan, merujuk pada konflik 12 hari bulan lalu, di mana Israel menyerang fasilitas nuklir dan rudal Iran.
"Setelah menyerang kepala ular di Teheran, kami juga akan menyerang Houthi di Yaman. Siapa pun yang mengangkat tangan melawan Israel -- tangan itu akan dipotong," imbuh Katz, dilansir dari Reuters dan Al Arabiya, Rabu (2/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Milisi Houthi yang didukung Iran, mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal itu. Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (1/7) malam waktu setempat.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan kelompok itu melakukan empat operasi yang menargetkan bandara dan target "sensitif" Israel lainnya.
Israel sebelumnya juga telah mengancam Houthi -- yang telah menyerang Israel dalam apa yang disebutnya sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza -- dengan blokade laut dan udara, jika serangannya terhadap Israel terus berlanjut.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023, Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah menyerang Israel dan kapal-kapal pengiriman di Laut Merah, sehingga mengganggu perdagangan global.
Lihat juga Video 'Warga Israel Panik Berhamburan saat Sirene Meraung di Yerusalem':
Sebagian besar dari puluhan rudal dan drone yang mereka luncurkan telah dicegat atau gagal. Israel telah melakukan serangkaian serangan balasan terhadap Houthi.
Mike Huckabee, Duta Besar AS untuk Israel, memposting di media sosial X: "Kami pikir kita sudah selesai dengan rudal yang datang ke Israel, tetapi Houthi baru saja menyalakan satu lagi di atas kami di Israel. Untungnya, sistem intersepsi Israel luar biasa, yang berarti kami tinggal pergi ke tempat perlindungan & menunggu sampai semuanya aman. Mungkin pesawat pengebom B-2 perlu mengunjungi Yaman!"
Sebelumnya, para pilot AS yang menerbangkan pesawat pengebom B-2 terlibat dalam serangan di situs-situs nuklir Iran selama perang 12 hari antara Iran dan Israel.
Lihat juga Video 'Warga Israel Panik Berhamburan saat Sirene Meraung di Yerusalem':