Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan mantan sekutu dekatnya, miliarder Elon Musk, kembali terlibat cekcok. Trump mengatakan Musk akan "pulang ke Afrika Selatan (Afsel)" jika subsidi federal AS untuk kendaraan listrik dipotong.
"Elon mungkin mendapatkan lebih banyak subsidi daripada manusia mana pun dalam sejarah, sejauh ini, dan tanpa subsidi, Elon mungkin harus menutup usahanya dan pulang ke Afrika Selatan," tulis Trump dalam komentar terbarunya via media sosial, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (1/7/2025).
Afrika Selatan merupakan tempat kelahiran Musk, yang pemilik produsen kendaraan listrik terkemuka AS, Tesla, dan mantan donatur kampanye utama Trump dalam pilpres 2024.
Pernyataan terbaru Trump itu disampaikan setelah Musk melontarkan lebih banyak kritikan terhadap rancangan undang-undang (RUU) anggaran yang sangat besar, bernama "Big Beautiful Bill", yang diajukan pemerintahan Trump baru-baru ini.
Dalam kritikannya, Musk menyebut pemotongan kredit kendaraan listrik dan energi bersih akan "sangat merusak". Dia menyebutnya sebagai "bunuh diri politik bagi Partai Republik" yang menaungi Trump.
Trump membalasnya dengan pernyataan berbunyi: "Elon Musk mengetahui, jauh sebelum dia sangat mendukung saya untuk menjadi Presiden, bahwa saya sangat menentang mandat kendaraan listrik. Itu konyol, dan selalu menjadi bagian utama dari kampanye saya."
"Mobil listrik bagus, tapi tidak semua orang harus dipaksa untuk memilikinya," ucap Trump dalam pernyataannya.
Simak juga Video: Trump Nggak Mau Hubungannya dengan Elon Musk Makin Memanas
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)