Diskors dari Jabatannya, PM Thailand Paetongtarn Shinawatra Bilang Gini

Diskors dari Jabatannya, PM Thailand Paetongtarn Shinawatra Bilang Gini

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 01 Jul 2025 14:52 WIB
Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra
PM Thailand Paetongtarn Shinawatra (dok. Instagram @ingshin21)
Bangkok -

Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtarn Shinawatra, mengatakan dirinya menerima keputusan Mahkamah Konstitusi yang menskors dirinya dari jabatannya karena dia sedang diselidiki atas dugaan pelanggaran etika perdana menteri, buntut sengketa diplomatik dengan Kamboja.

"Putusan telah keluar dan saya menerima keputusan mahkamah," ucap Paetongtarn saat berbicara kepada wartawan di Gedung Pemerintah Bangkok, seperti dilansir AFP, Selasa (1/7/2025).

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa saya selalu berniat untuk melakukan yang terbaik bagi negara saya," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahkamah Konstitusi Thailand, dalam putusannya dengan mayoritas tujuh suara hakim mendukung dan dua suara hakim menolak, mengumumkan penangguhan Paetongtarn dari jabatan PM Thailand mulai Selasa (1/7) waktu setempat, hingga keputusan final diambil oleh Mahkamah Konstitusi tersebut.

Hal ini diumumkan saat Mahkamah Konstitusi Thailand sedang menyelidiki tindakan Paetongtarn dalam pertikaian diplomatik dengan Kamboja.

ADVERTISEMENT

Sengketa teritorial yang sudah berlangsung lama antara kedua negara itu berubah menjadi bentrokan lintas perbatasan pada Mei lalu, yang menewaskan seorang tentara Kamboja.

Situasi semakin memanas setelah percakapan telepon antara Paetongtarn dan mantan PM Kamboja, Hun Sen, yang kini menjabat Presiden Senat di negara tersebut bocor ke publik.

Mahkamah Konstitusi Thailand, dalam pernyataannya, mengatakan pihaknya telah menerima petisi dari 36 Senator beraliran konservatif yang menuduh Paetongtarn tidak jujur dan melanggar standar etika yang bertentangan dengan konstitusi terkait kebocoran percakapan telepon yang sensitif dengan Hun Sen.

Lihat juga Video 'Respons PM Thailand Usai Dipecat Gegara Langgar Kode Etik':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dalam rekaman percakapan tertanggal 15 Juni yang bocor itu, Paetongtarn terdengar mendesak Hun Sen yang dipanggilnya dengan sebutan "paman", agar menyelesaikan sengketa wilayah secara damai, serta memintanya untuk tidak mendengarkan "pihak lain" di Thailand, termasuk seorang jenderal militer yang disebutnya sebagai "lawannya".

Reaksi keras diberikan politisi dan publik Thailand terhadap rekaman percakapan itu. Paetongtarn telah meminta maaf dan mengatakan bahwa ucapannya itu adalah bagian dari taktik negosiasi, dan tidak ada masalah dengan militer.

Wakil PM Suriya Juangroongruangkit, menurut pernyataan Menteri Pariwisata Sorawong Thienthong kepada Reuters, akan menjadi PM sementara menggantikan Paetongtarn.

Paetongtarn, anak dari mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra yang berpengaruh, akan tetap berada di kabinet sebagai Menteri Kebudayaan yang baru setelah perombakan dilakukan.

Dalam pernyataan terbarunya pada Selasa (1/7), Paetongtarn kembali meminta maaf kepada rakyat Thailand.

"Saya ingin meminta maaf kepada orang-orang yang merasa kesal dengan semua ini. Saya akan terus bekerja untuk negara sebagai warga negara Thailand," kata wanita berusia 38 tahun ini.

Lihat juga Video 'Respons PM Thailand Usai Dipecat Gegara Langgar Kode Etik':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads