PM Spanyol Singgung 'Genosida' di Gaza, Israel Tidak Terima

PM Spanyol Singgung 'Genosida' di Gaza, Israel Tidak Terima

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 27 Jun 2025 10:20 WIB
Military vehicles drive their way from the Israeli side of the Israel-Gaza border into Gaza, as seen from Israel, May 20, 2025. REUTERS/Amir Cohen     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Kendaraan militer melaju dari sisi Israel di perbatasan Israel-Gaza menuju Gaza, seperti yang terlihat dari Israel, 20 Mei 2025. (REUTERS/Amir Cohen)
Tel Aviv -

Kedutaan Besar Israel di Madrid menuduh Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez telah "menjelek-jelekkan" Israel terkait Gaza. Israel menyatakan pihaknya memiliki hak untuk membela warganya.

Dilansir Aljazeera, Minggu (27/6/2025), pernyataan Kedubes Israel ini diunggah lewat akun X resmi milik mereka. Pernyataan ini tidak langsung merujuk pada pernyataan Sanchez sebelumnya pada pertemuan Uni Eropa di mana ia menyebut perang Israel di Gaza sebagai 'genosida'.

Namun, ia sangat menyesalkan pernyataan Sanchez. Pernyataan Sanchez dinilai salah secara moral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Ini tidak hanya sangat disesalkan: ini tidak dapat dipertahankan secara moral," kata Kedubes Israel.

"Mari kita perjelas: Israel, negara demokrasi yang menghadapi ancaman eksistensial di berbagai bidang, memiliki hak - dan kewajiban - untuk membela warganya," tambahnya.

Sebagai tanggapan, pemerintah Spanyol menyebut pernyataan Israel itu "tidak dapat diterima" dan memanggil pihak kedutaan.

Sebelumnya, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan Gaza berada dalam situasi genosida yang dahsyat. Dia mendesak Uni Eropa untuk segera menangguhkan kesepakatan kerja samanya dengan Israel.

Dilansir AFP, Jumat (27/6/2025), komentar tersebut merupakan kecaman terkeras hingga saat ini oleh pemimpin Sosialis tersebut. Sanchez merupakan kritikus vokal atas serangan Israel di Gaza.

Berbicara kepada wartawan di KTT UE di Brussels, Sanchez menyebutkan tinjauan hak asasi manusia baru-baru ini oleh layanan diplomatik blok tersebut yang, katanya, membahas "situasi genosida yang dahsyat yang terjadi di Gaza".

Laporan yang diterbitkan minggu lalu menemukan 'indikasi' bahwa Israel melanggar kewajiban hak asasi manusianya berdasarkan kesepakatan kerja sama yang menjadi dasar hubungan dagangnya dengan UE.

Teks tersebut mengutip blokade Israel atas bantuan kemanusiaan untuk wilayah Palestina, tingginya jumlah korban sipil, serangan terhadap jurnalis, dan pemindahan serta kerusakan besar-besaran yang disebabkan oleh perang.

Sanchez mengatakan 'sangat jelas' bahwa Israel melanggar kewajibannya dan bahwa UE tersebut harus menangguhkan kesepakatan kerja sama 'segera;.

"Tidak masuk akal" bahwa blok tersebut telah memberlakukan 18 putaran sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina tetapi, "dengan standar ganda, bahkan tidak mampu menangguhkan kesepakatan asosiasi", tambahnya.

Tonton juga "Pernyataan PM Spanyol Resmi Akui Palestina Sebagai Negara" di sini:

(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads