Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh mengucapkan terima kasih ke China karena didukung saat bentrok selama 12 hari dengan Israel. Iran berharap China bisa menegakkan keadilan dan memainkan peran yang lebih besar.
Dilansir CNN, Jumat (27/6/2025), ucapan itu disampaikan Nasirzadeh saat menghadiri pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), kelompok keamanan regional yang dipimpin China dan Rusia pada Kamis (26/6). Kelompok ini semakin menonjol karena China dan Rusia berupaya membangun blok internasional alternatif bagi blok yang didukung oleh Amerika Serikat.
Pertemuan SCO bertepatan dengan pertemuan para pemimpin NATO di Den Haag, di mana Presiden AS Donald Trump mengatakan AS akan bertemu dengan Iran "minggu depan" untuk membahas kemungkinan perjanjian nuklir.
Dalam laporan kantor berita Xinhua, Nasirzadeh mengucapkan terima kasih ke China karena telah menghargai kedaulatan Iran.
"Menyampaikan rasa terima kasih kepada China atas pengertian dan dukungannya terhadap sikap sah Iran," ujarnya.
Ia juga berharap China akan terus memainkan peran besar dalam gencatan senjata. Dia berharap China bisa menegakkan keadilan.
"Berharap China akan terus menegakkan keadilan dan memainkan peran yang lebih besar dalam mempertahankan gencatan senjata saat ini dan meredakan ketegangan regional," katanya.
Sebelumnya diketahui bahwa China mengecam serangan Israel terhadap Iran pada 13 Juni 2025 lalu. Serangan yang menewaskan para pemimpin militer Iran ini memicu konflik panas antara kedua negara. Bahkan, konflik ini turut menyeret Amerika Serikat.
Gencatan senjata pun diberlakukan setelah perang 12 hari. China mendukung gencatan senjata ini sekaligus mengkritik campur tangan AS.
Sebagai pendukung diplomatik dan ekonomi utama Iran, China telah bergerak untuk lebih memperdalam kolaborasi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk mengadakan latihan angkatan laut bersama. China telah lama menyuarakan penentangan terhadap sanksi AS terhadap Iran dan mengkritik penarikan AS dari kesepakatan nuklir Iran pada 2015.
Tonton juga "Peristiwa Besar dalam Hubungan Iran-AS Sejak 1953 Hingga Kini" di sini:
(rdp/imk)