Pemerintah Israel menerima hampir 39.000 klaim kompensasi atau permintaan ganti rugi dari warganya untuk kerusakan material secara langsung yang disebabkan oleh serangan-serangan rudal Iran selama lebih dari sepekan terakhir.
Laporan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (25/6/2025), menyebutkan bahwa Dana Kompensasi pada Otoritas Pajak Israel telah menerima sekitar 38.700 klaim kompensasi sejak awal konflik Israel dan Iran pada 13 Juni lalu.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (25/6/2025):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Iran Hukum Gantung 3 Orang yang Dituduh Jadi Mata-mata Israel
Otoritas Iran kembali mengeksekusi mati warga yang dituduh menjadi mata-mata Israel. Otoritas Iran mengatakan pada hari Rabu (25/6), mereka menghukum gantung tiga orang yang dituduh menjadi mata-mata Israel. Ini dilakukan sehari setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel mulai berlaku.
"Idris Ali, Azad Shojai dan Rasoul Ahmad Rasoul, yang mencoba mengimpor peralatan ke negara untuk melakukan pembunuhan, ditangkap dan diadili karena... bekerja sama yang menguntungkan rezim Zionis," kata pengadilan Iran, mengacu pada Israel.
"Hukuman dilaksanakan pagi ini... dan mereka digantung," imbuh pengadilan, dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (25/6/2025).
- Perang dengan Iran Selesai, Israel Kembali Fokus ke Gaza
Militer Israel mengalihkan kembali fokusnya ke Jalur Gaza, setelah negara itu menyepakati gencatan senjata dengan Iran yang mengakhiri perang udara selama 12 hari. Tel Aviv bertekad untuk memulangkan semua sandera yang tersisa dan membubarkan rezim Hamas, yang didukung Teheran.
Kepala Staf Militer Israel Eyal Zamir, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (25/6/2025), mengatakan bahwa kampanye Israel terhadap Iran belum berakhir dan memasuki fase baru. Iran mendukung rezim Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan berperang melawan Israel sejak Oktober 2023 lalu.
"Sekarang fokusnya beralih kembali ke Gaza -- untuk memulangkan para sandera dan membubarkan rezim Hamas. Saya bangga memiliki hak istimewa untuk memimpin organisasi ini selama periode ini," ucap Zamir dalam pernyataannya.
- Presiden Iran: AS-Israel Berusaha Ciptakan Perpecahan Negara Muslim
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Amerika Serikat dan rezim Israel berusaha menciptakan perpecahan di antara negara-negara Muslim, berbeda dengan Iran yang berupaya mendorong persatuan regional.
Tonton juga "Jumlah Korban Perang Iran vs Israel Selama 12 Hari" di sini:
Ia menyampaikan pernyataan tersebut dalam percakapan via telepon dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) pada hari Selasa (24/6) waktu setempat.
"Kami sangat yakin bahwa Amerika Serikat dan rezim Zionis berusaha menciptakan perpecahan di antara negara-negara Muslim, sementara Iran mengupayakan persatuan dan perdamaian regional," kata presiden Iran tersebut, sesuai pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, dilansir dari kantor berita Iran, Press TV, Rabu (25/6/2025).