Menlu Iran Konsultasi dengan Putin Usai 3 Fasilitas Nuklir Diserang AS

Menlu Iran Konsultasi dengan Putin Usai 3 Fasilitas Nuklir Diserang AS

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Minggu, 22 Jun 2025 17:38 WIB
In this picture released by the official website of the office of the Iranian supreme leader, Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei, center, and Russian President Vladimir Putin, left, greet each other as Iranian President Ebrahim Raisi stands at right, during their meeting in Tehran, Iran, Tuesday, July 19, 2022. (Office of the Iranian Supreme Leader via AP)
Vladimir Putin (kiri) dan Ayatollah Ali Khamenei (tengah). (Office of the Iranian Supreme Leader via AP)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengatakan dia akan terbang ke Moskow hari ini dan mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin besok. Pertemuan menyusul serangan militer Amerika Serikat (AS) ke 3 fasilitas nuklir Iran.

"Rusia adalah teman Iran dan kami menikmati kemitraan strategis," katanya dalam konferensi pers di Istanbul dilansir Aljazeera, Minggu (22/6/2025).

"Kami selalu berkonsultasi satu sama lain dan mengoordinasikan posisi kami," kata Araghchi, seraya mencatat bahwa Rusia adalah salah satu penandatangan JCPOA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan melakukan konsultasi serius dengan presiden Rusia besok dan kami akan terus bekerja sama."

Menanggapi pertanyaan tentang potensi mediasi Turki untuk mengakhiri permusuhan, Araghchi mengatakan bahwa ia telah melakukan "pertemuan yang sangat produktif" dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

ADVERTISEMENT

"Saya juga telah berbincang dengan [para diplomat] negara lain di kawasan tersebut. Beberapa negara ... seperti Turki mengindikasikan bahwa mereka dapat menjadi penengah sehingga serangan dari Israel dapat dihentikan," katanya kepada wartawan.

"Saya yakin bahwa saya akan memulai beberapa tindakan dan diskusi ... untuk mencegah agresi Amerika ini."

Presiden AS Donald Trump dalam pidato singkat kepada rakyat AS usai membombardir 3 situs nuklir Iran justru mengatakan akan melakukan lebih banyak serangan jika Teheran tidak berdamai.

"Akan ada perdamaian atau akan ada tragedi bagi Iran yang jauh lebih besar daripada yang telah kita saksikan selama delapan hari terakhir. Ingatlah bahwa masih banyak target yang tersisa," kata Trump dalam pidato larut malam kepada rakyat AS dilansir AFP, Minggu (22/6).

"Jika perdamaian tidak segera datang, kami akan menyerang target-target lainnya dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan."

Simak Video 'Trump Beri Pilihan ke Iran: Damai atau Tragedi yang Lebih Besar':

(rfs/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads