Hizbullah diperingatkan oleh Amerika Serikat (AS) untuk tidak ikut terlibat dalam perang yang berkecamuk antara Iran dan Israel. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengambil keputusan soal apakah Washington akan bergabung dengan serangan Israel terhadap Iran dalam waktu dua minggu ke depan.
Merespons AS, pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan kelompoknya "tidak netral" dalam perang antara Teheran, pendukung utamanya, dan Tel Aviv, musuh bebuyutannya. Dia mengatakan Hizbullah akan "bertindak sesuai yang kami anggap tepat" dalam merespons perang tersebut.
Sementara itu, Trump menyebut masih ada peluang "besar" untuk melakukan perundingan guna mengakhiri perang antara Iran dan Israel, yang mendasarinya untuk membuka ruang diplomasi, setelah berhari-hari penuh pertanyaan apakah AS akan ikut menyerang Iran atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (20/6/2025):
- Diingatkan AS Tak Terlibat Perang Iran-Israel, Hizbullah Bilang Begini
Amerika Serikat (AS) memperingatkan kelompok Hizbullah, yang didukung Iran di Lebanon, untuk tidak ikut terlibat dalam perang yang berkecamuk antara Iran dan Israel. Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan kelompoknya akan "bertindak sesuai yang kami anggap tepat" dalam merespons perang tersebut.
Qasem juga menegaskan kelompoknya "tidak netral" dalam perang yang berlangsung antara Teheran, pendukung utamanya, dan Tel Aviv, musuh bebuyutannya.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (20/6/2025), Qassem mengatakan Hizbullah "akan bertindak sesuai dengan yang kami anggap tepat dalam menghadapi agresi brutal Israel-Amerika ini".
- Netanyahu Klaim Israel Mengubah Dunia dengan Perang Melawan Iran
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim negaranya sedang "mengubah wajah dunia" dalam perangnya melawan Iran. Netanyahu juga menyambut "semua bantuan" untuk Tel Aviv dalam menghancurkan fasilitas nuklir Teheran.
"Saya mengatakan bahwa kami wajah Timur Tengah, dan sekarang saya katakan kami mengubah wajah dunia," cetus Netanyahu saat berbicara kepada televisi Israel, Kan, seperti dilansir AFP, Jumat (20/6/2025).
Tujuh hari perang berkecamuk, Netanyahu mengatakan pasukan Israel lebih cepat dari jadwal dalam serangan-serangan mereka terhadap fasilitas nuklir dan rudal Iran.
Tonton juga "Netanyahu Murka RS Israel Dirudal Iran: Teroris Ulung!" di sini:
- Trump Akan Putuskan Soal AS Gabung Serangan Israel dalam 2 Minggu ke Depan
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya akan mengambil keputusan soal apakah Washington akan bergabung dengan serangan Israel terhadap Iran dalam waktu dua minggu ke depan, karena masih ada peluang "besar" untuk melakukan perundingan guna mengakhiri perang tersebut.
Langkah Trump memberikan jeda semacam ini, dapat membuka ruang bagi diplomasi, setelah berhari-hari penuh dengan pertanyaan tentang apakah dia akan memerintahkan tindakan militer AS terhadap Iran atau tidak.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, seperti dilansir AFP, Jumat (20/6/2025), membacakan pesan dari Trump setelah apa yang disebutnya sebagai "banyak spekulasi" soal apakah AS akan "terlibat langsung" dalam konflik tersebut.
- 5 Rumah Sakit di Iran Rusak Dihantam Serangan Israel dalam Sepekan
Rentetan serangan udara Israel terhadap Iran dalam sepekan terakhir dilaporkan memicu kerusakan terhadap sejumlah rumah sakit di negara Syiah tersebut. Serangan Tel Aviv itu berdampak terhadap para pasien yang sedang menerima perawatan medis.
Kepala layanan darurat Iran menuturkan kepada televisi pemerintah Iran, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (20/6/2025), bahwa sedikitnya lima rumah sakit mengalami kerusakan imbas serangan Israel, dalam sepekan terakhir, yang mengenai area sekitar fasilitas medis tersebut.
Tidak disebutkan secara detail soal nama rumah sakit yang mengalami kerusakan tersebut.
- Menhan Israel Ancam Khamenei: Dia Tak Boleh Dibiarkan Hidup!
Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, melontarkan ancaman terbaru untuk pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Katz menegaskan Khamenei "tidak boleh lagi dibiarkan hidup", beberapa hari setelah laporan menyebut Amerika Serikat (AS) memveto rencana Tel Aviv untuk membunuhnya.
Ancaman keras dari Menhan Israel itu dilontarkan setelah Rumah Sakit Soroka di kota Beersheba, Israel, dihantam rentetan rudal Iran hingga menyebabkan 40 orang mengalami luka-luka. Israel dan Iran terlibat aksi saling serang sejak 13 Juni lalu, yang terus berlanjut hingga kini.
Katz dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (20/6/2025), menuduh Khamenei yang memberikan perintah untuk menyerang rumah sakit di Israel tersebut.