Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya akan mengambil keputusan soal apakah Washington akan bergabung dengan serangan Israel terhadap Iran dalam waktu dua minggu ke depan, karena masih ada peluang "besar" untuk melakukan perundingan guna mengakhiri perang tersebut.
Langkah Trump memberikan jeda semacam ini, dapat membuka ruang bagi diplomasi, setelah berhari-hari penuh dengan pertanyaan tentang apakah dia akan memerintahkan tindakan militer AS terhadap Iran atau tidak.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, seperti dilansir AFP, Jumat (20/6/2025), membacakan pesan dari Trump setelah apa yang disebutnya sebagai "banyak spekulasi" soal apakah AS akan "terlibat langsung" dalam konflik tersebut.
"Berdasarkan fakta bahwa ada peluang besar untuk melakukan perundingan yang mungkin terjadi atau tidak dengan Iran dalam waktu dekat, saya akan membuat keputusan apakah akan melakukannya atau tidak dalam dua minggu ke depan," kata Trump dalam pernyataan yang dibacakan Leavitt.
Mengenai tenggat waktu dua minggu tersebut, Leavitt membantah jika Trump menunda-nunda keputusan.
"Jika ada peluang untuk diplomasi, presiden akan selalu memanfaatkannya, tetapi dia juga tidak takut untuk menggunakan kekuatan," ucap Leavitt.
Trump mengatakan pada Rabu (18/5) bahwa Iran telah meminta untuk mengirim pejabat ke Gedung Putih guna merundingkan kesepakatan mengenai program nuklirnya dan untuk mengakhiri konflik dengan Israel -- meskipun Iran membantah telah mengajukan permintaan semacam itu.
Ditegaskan Leavitt bahwa Washington dan Teheran telah melanjutkan "korespondensi" sejak Israel pertama kali menyerang Iran pekan lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/idh)