Macron Tolak Serangan untuk Ubah Rezim Iran: Akan Terjadi Kekacauan!

Macron Tolak Serangan untuk Ubah Rezim Iran: Akan Terjadi Kekacauan!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 18 Jun 2025 11:25 WIB
French President Emmanuel Macron reacts during a press conference about the priorities of his Renaissance party and its allies ahead of the early legislative elections in Paris, France, June 12, 2024. REUTERS/Stephane Mahe/ File Photo Purchase Licensing Rights, opens new tab
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: REUTERS/Stephane Mahe/ File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Presiden Prancis Emmanuel Macron jelas-jelas menunjukkan perbedaan pendapatnya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai Iran. Dia menentang tindakan militer yang lebih keras terhadap Teheran, yang dapat menyebabkan perubahan rezim di republik Islam tersebut.

Sejak Selasa (17/6) pagi waktu setempat, Trump telah meningkatkan retorika perangnya dengan menuntut "penyerahan tanpa syarat" Iran, dan memperingatkan bahwa kesabaran AS menipis, seiring perang udara Israel-Iran terus berkecamuk.

"Kami tidak ingin Iran mendapatkan senjata nuklir," kata Macron, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Rabu (18/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, kesalahan terbesar adalah menggunakan serangan militer untuk mengubah rezim karena akan terjadi kekacauan, dan tanggung jawab kami adalah kembali ke pembicaraan secepat mungkin agar dapat menetapkan kembali arah pada masalah nuklir dan balistik ini," imbuh pemimpin Prancis itu.

Macron mengatakan program nuklir Iran harus kembali berada di bawah pengawasan internasional dan persenjataan rudal balistiknya dikurangi. Namun, ia secara tegas menentang serangan terhadap infrastruktur energi, warga sipil, dan tindakan militer yang dapat menyebabkan perubahan rezim.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, dapat menghadapi nasib yang sama seperti mantan presiden Irak, Saddam Hussein, yang digulingkan dalam invasi yang dipimpin AS, dan kemudian digantung mati pada tahun 2006 setelah diadili.

Lihat juga Video Israel Bajak Kapal Bantuan Gaza, Macron: Memalukan!

"Apakah ada yang berpikir bahwa apa yang dilakukan di Irak pada tahun 2003 adalah ide yang bagus? Apakah ada yang berpikir bahwa apa yang dilakukan di Libya pada dekade berikutnya adalah ide yang bagus? Tidak!," cetus Macron.

"Saya juga memikirkan teman-teman kita di kawasan itu, di Irak, Lebanon, dan di tempat lain. Kita harus membantu mereka mengurangi segala hal yang memang mengancam keamanan mereka, tetapi mereka membutuhkan apa pun kecuali kekacauan," imbuh Macron.

Lihat juga Video Israel Bajak Kapal Bantuan Gaza, Macron: Memalukan!

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads