Elon Musk, mantan penasihat Presiden Donald Trump, mengaku menyesal atas beberapa kritikan pedasnya baru-baru ini terhadap presiden Amerika Serikat tersebut. Hal ini disampaikan orang terkaya di dunia itu pada Rabu (11/6), setelah keduanya cekcok minggu lalu.
"Saya menyesali beberapa unggahan saya tentang Presiden @realDonaldTrump minggu lalu. Itu keterlaluan," tulis Musk di platform media sosialnya X, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (11/6/2025).
Ungkapan penyesalan Musk muncul beberapa hari setelah Trump mengancam miliarder teknologi itu dengan "konsekuensi serius", jika ia berusaha menghukum politisi Partai Republik yang memberikan suara untuk RUU anggaran federal yang kontroversial.
Hubungan Musk dan Trump yang semula dekat, berubah menjadi seteru setelah kritik tajam Musk terhadap RUU anggaran Trump, One Big Beautiful Bill Act. RUU tersebut diperkirakan akan menambah defisit anggaran AS hingga sekitar US$3 triliun dalam satu dekade mendatang, angka yang disebut Musk sebagai "kekejian".
Puncak ketegangan terjadi pada Kamis (5/6) lalu, saat Musk menanggapi unggahan komentator konservatif Ian Miles Cheong di media sosial.
Cheong menulis, "Presiden vs Elon. Siapa yang menang? Menurut saya, Elon. Trump seharusnya dimakzulkan lalu digantikan JD Vance," dikutip dari New York Post. Musk membalas singkat unggahan itu dengan "Ya," sebuah respons yang mengisyaratkan dukungannya terhadap pemakzulan Trump.
Simak juga Video Trump Jawab Nasib Starlink hingga Isu Elon Musk Pakai Narkoba