Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan pihaknya hanya dapat membawa sedikit pasokan tepung ke Jalur Gaza sejak Israel mencabut blokade bantuan kemanusiaan tiga pekan lalu. Itu pun, sebut PBB, sebagian besar tepung itu dijarah oleh geng bersenjata atau diambil oleh warga yang kelaparan.
Wakil juru bicara PBB Farhan Haq, seperti dilansir Reuters, Selasa (10/6/2025), mengatakan badan dunia itu telah mengangkut sebanyak 4.600 metrik ton tepung terigu ke wilayah Jalur Gaza melalui perlintasan perbatasan Kerem Shalom, satu-satunya titik masuk yang diizinkan Israel untuk dilintasi.
Dikatakan Haq kepada wartawan bahwa kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan memperkirakan sebanyak 8.000 metrik ton hingga 10.000 metrik ton tepung terigu dibutuhkan untuk memberikan setiap keluarga di Jalur Gaza sekantong tepung dan "mengurangi tekanan terhadap pasar dan mengurangi keputusasaan".
"Sebagian besar telah diambil oleh orang-orang yang putus asa dan kelaparan, sebelum pasokan mencapai tujuan mereka. Dalam beberapa kasus, pasokan dijarah oleh geng-geng bersenjata," ucap Haq.
Menurut pedoman Program Pangan Dunia (WFP), pasokan tepung sebanyak 4.600 metrik ton bisa menyediakan roti untuk sekitar delapan hari bagi dua juta penduduk Gaza, berdasarkan jatah harian standar 300 gram per orang.
Haq meminta Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan melalui berbagai perlintasan perbatasan dan berbagai rute.
PBB telah mengirimkan pasokan tepung bersama sejumlah barang medis dan nutrisi terbatas sejak Israel mencabut blokade selama 11 pekan pada pertengahan Mei lalu. Para pakar memperingatkan Gaza berisiko dilanda kelaparan, dengan jumlah anak-anak yang kekurangan gizi akut meningkat hingga tiga kali lipat.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak juga Video Israel Bajak Kapal Bantuan Gaza, Macron: Memalukan!
(nvc/ita)