Komentar Menlu AS Soal Tragedi Tiananmen Bikin China Marah

Komentar Menlu AS Soal Tragedi Tiananmen Bikin China Marah

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 04 Jun 2025 17:24 WIB
(FILES) US Senator Marco Rubio testifies before a Senate Foreign Relations Committee hearing on his nomination to be Secretary of State, on Capitol Hill in Washington, DC, on January 15, 2025. The United States, the worlds biggest donor, froze virtually all foreign aid on January 24, 2025, making exceptions only for emergency food, and military funding for Israel and Egypt. Secretary of State Marco Rubio sent an internal memo days after President Donald Trump took office vowing an
Menlu AS Marco Rubio (dok. AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS)
Beijing -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Marco Rubio memancing kemarahan China dengan komentar terbarunya mengenai tragedi Tiananmen, yang diperingati pada Rabu (4/6) waktu setempat. Beijing menyebut komentar Rubio itu sebagai "serangan" dan telah "mendistorsi fakta sejarah".

Dalam tragedi pada 4 Juni 1989 silam, pasukan dan tank-tank China secara paksa membersihkan para demonstran damai dari Alun-alun Tiananmen di Beijing, setelah mereka berunjuk rasa selama berminggu-minggu menuntut kebebasan politik yang lebih besar.

Jumlah korban tewas secara pasti dalam insiden itu tidak diketahui, namun ratusan orang dilaporkan tewas, dengan beberapa perkiraan menyebut korban tewas melebihi 1.000 orang. Penguasa China sejak saat itu berusaha menghapus penyebutan publik soal insiden tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar Rubio yang memicu reaksi keras China itu disampaikan saat 36 tahun peringatan tragedi Tiananmen yang jatuh Rabu (4/6).

"Pernyataan keliru oleh pihak AS secara jahat mendistorsi fakta sejarah, dengan sengaja menyerang sistem politik dan jalur pembangunan China, dan secara serius mencampuri urusan dalam negeri China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, seperti dilansir AFP, Rabu (4/6/2025).

ADVERTISEMENT

"Pihak China sangat tidak puas dengan komentar ini dan dengan tegas menolaknya. Kami telah mengajukan protes serius kepada pihak AS," tegas Lin.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Rubio, dalam komentarnya, mengatakan "dunia tidak akan pernah melupakan" apa yang terjadi pada 4 Juni, bahkan ketika Beijing "secara aktif mencoba menyensor fakta".

"Hari ini, kita mengenang keberanian rakyat China yang terbunuh saat mereka mencoba menjalankan kebebasan fundamental mereka, serta mereka yang terus mengalami penganiayaan saat mereka mencari pertanggungjawaban dan keadilan atas peristiwa 4 Juni 1989," kata Rubio.

Lin dalam pernyataan menanggapi langsung komentar Rubio, menegaskan China telah sejak malam memiliki kesimpulan jelas soal insiden itu.

"Mengenai kekacauan politik yang terjadi pada akhir tahun 1980-an, pemerintah China telah lama memiliki kesimpulan yang jelas," tegas Lin.

Simak juga Video 'AS-China Memanas Lagi, Trump Tuduh Tiongkok Langgar Perjanjian':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads