Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Presiden China Xi Jinping merupakan sosok yang keras dan "sangat sulit untuk diajak berunding". Hal ini disampaikan beberapa hari setelah Trump menuduh Beijing melanggar perjanjian untuk mencabut tarif dan pembatasan perdagangan.
"Saya menyukai Presiden China, Xi, selalu menyukainya, dan akan selalu menyukainya, tapi dia SANGAT KERAS, DAN SANGAT SULIT UNTUK DIAJAK BERUNDING," ucap Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social, seperti dilansir Reuters, Rabu (4/6/2025).
Pernyataan Trump ini disampaikan setelah Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan pada Senin (2/6) bahwa Trump akan berbicara via telepon dengan Xi pekan ini, saat kedua pemimpin berusaha mengatasi perbedaan soal perjanjian tarif yang disepakati di Jenewa, Swiss, bulan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah perdagangan lainnya yang lebih besar juga menjadi sumber ketegangan hubungan kedua negara.
Pengadilan perdagangan AS, pekan lalu, memutuskan bahwa Trump telah melampaui kewenangannya dalam memberlakukan sebagian besar tarif pada impor dari China dan negara-negara lainnya berdasarkan undang-undang kekuasaan darurat.
Kurang dari 24 jam kemudian, pengadilan banding federal memberlakukan kembali tarif tersebut, dengan mengatakan bahwa pengadilan itu menangguhkan putusan pengadilan perdagangan sebelumnya untuk mempertimbangkan banding yang diajukan pemerintahan Trump.
Beberapa waktu terakhir, Washington dan Beijing saling melontarkan tudingan soal pelanggaran terhadap perjanjian perdagangan antara kedua negara yang disepakati di Swiss pada 12 Mei lalu.
Perjanjian itu mencakup penangguhan sebagian besar tarif selama 90 hari, serta pencabutan secara luas terhadap tindakan balasan perdagangan oleh China terhadap AS yang diberlakukan sejak awal April.
Simak juga Video 'Elon Musk Sindir RUU Usulan Trump: Keterlaluan!':