Lee Jae-myung, Presiden Baru Korsel Gantikan Yoon Suk Yeol yang Dimakzulkan

Lee Jae-myung, Presiden Baru Korsel Gantikan Yoon Suk Yeol yang Dimakzulkan

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Rabu, 04 Jun 2025 07:16 WIB
Seoul -

Komisi Pemilihan Umum Nasional (CEN) Korea Selatan (Korsel) menetapkan kandidat Partai Demokrat, Lee Jae-myung (60), sebagai presiden terpilih. Lee menggantikan Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan karena darurat militer yang gagal.

"Komisi Pemilihan Umum Nasional dengan ini mendeklarasikan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih," kata kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Nasional Roh Tae-ak, seperti dilansir AFP, Rabu (4/6/2025).

Gugatan hukum, skandal, pasukan bersenjata, dan penyerang bersenjata pisau semuanya gagal menghalangi Lee Jae-myung untuk bangkit dari kemiskinan menjadi presiden Korea Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah kalah tipis pada tahun 2022, kandidat Partai Demokrat yang condong ke kiri itu kini siap memangku jabatan setelah ditetapkan CEN pada hari Rabu dengan kemenangan telak.

Lawan-lawannya mengecam Lee, karena gaya populisnya. Namun, kisah pribadinya yang berubah menjadi kaya raya membuatnya berbeda dari banyak elit politik Korea Selatan.

ADVERTISEMENT

Kehidupan Lee

Setelah putus sekolah untuk bekerja di pabrik demi menghidupi keluarganya, Lee menderita cedera siku yang melumpuhkan akibat kecelakaan industri.

Ia kemudian memperoleh beasiswa untuk belajar hukum dan lulus ujian advokat untuk menjadi pengacara.

Lee telah menggunakan kisah asal-usul ini untuk membangun basis pendukung yang loyal dan membingkai dirinya sebagai sosok yang memahami perjuangan kaum kurang mampu.

"Anda dapat mengkhawatirkan orang-orang di luar yang menggigil kedinginan sementara Anda duduk di ruang tamu yang hangat," kata Lee kepada AFP dalam sebuah wawancara pada tahun 2022.

"Namun, Anda tidak akan pernah benar-benar memahami penderitaan mereka," imbuhnya.

Sempat Jadi Walikota-Gubernur

Lee sebelumnya menjabat sebagai wali kota Seongnam, di selatan Seoul. Dia menjabat selama delapan tahun.

Dalam perannya tersebut, ia membantu menutup pasar daging anjing terbesar di negara itu, mengakhiri perdagangan yang pernah melibatkan 80.000 ekor anjing per tahun.

Ia kemudian menjabat sebagai gubernur Provinsi Gyeonggi -- wilayah terpadat di negara itu yang mengelilingi ibu kota. Dia menjabat selama lebih dari tiga tahun.

Kalah Pilpres 2022

Lee sempat maju pada Pilpres Korea 2022 lalu. Lee kalah dalam pencalonan presiden dari Yoon dengan selisih suara yang sangat tipis dalam sejarah Korea Selatan.

Pada tahun 2024, ia ditikam di leher oleh seorang pria yang mengaku sebagai pendukungnya dan diterbangkan ke rumah sakit untuk operasi darurat. Penyerang tersebut kemudian mengakui bahwa ia berniat membunuh Lee untuk mencegahnya menjadi presiden.

Lee telah berjanji, antara lain, untuk meningkatkan industri kecerdasan buatan Korea Selatan, dengan tujuan menjadikan negara tersebut salah satu dari tiga pemimpin global teratas di bidang tersebut.

Ia juga menyerukan agar mereka yang terlibat dalam upaya darurat militer dimintai pertanggungjawaban -- dengan janji untuk "membawa unsur-unsur pemberontakan ke pengadilan".

Selama masa-masa awal berpolitik, Lee menuai kritik atas serangan konfrontatifnya terhadap lawan politik.

Namun, Kim Hye-kyung, istri yang selama 34 tahun yang telah dinikahinya dan dikaruniai dua orang anak, menegaskan bahwa Lee berbicara dengan pertimbangan.

"Ia adalah seseorang yang bangkit dari pinggiran, dari paling bawah," katanya dalam sebuah wawancara tahun 2017.

"Sama seperti seekor kutu yang harus melompat untuk diperhatikan, saya harap orang-orang dapat memahami dan memandangnya dalam konteks itu," imbuhnya.

Masalah Hukum

Lee sendiri telah dirundung masalah hukum, termasuk tuduhan korupsi yang terkait dengan pembangunan real estat dan pelanggaran hukum pemilu melalui penyebaran informasi palsu.

Ia telah membantah melakukan kesalahan apa pun, dan menegaskan bahwa tuduhan tersebut bermotif politik.

Pada awal Mei, Mahkamah Agung Seoul membatalkan putusan pengadilan yang lebih rendah yang membebaskan Lee dari dakwaan hukum pemilu dan memerintahkan pengadilan ulang.

Namun, dengan semakin dekatnya pemilu, Pengadilan Tinggi Seoul menunda persidangan hingga setelah pemungutan suara tanggal 3 Juni.

Dengan kemenangan Lee, para ahli hukum mengatakan persidangan akan ditangguhkan karena kekebalan presiden, dan baru akan dilanjutkan setelah masa jabatan tunggalnya yang berdurasi lima tahun berakhir pada tahun 2030.

Lawan-lawan Lee berpendapat bahwa dakwaan tersebut cukup serius untuk mendiskualifikasinya dari pencalonan.

"Dengan tuduhan korupsi seperti ini, bagaimana Anda bisa mencalonkan diri untuk jabatan publik?" kata Kim Moon-soo, pesaing utamanya dalam pemilu, dalam debat yang disiarkan televisi baru-baru ini.

(lir/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads