Korea Selatan (Korsel) menggelar pemungutan suara untuk pemilihan presiden (pilpres) pada Selasa (3/6), setelah pencopotan mantan Presiden Yoon Suk Yeol buntut penetapan darurat militer. Nyaris 30.000 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh wilayah Korsel.
Badan Kepolisian Nasional Korsel, seperti dilansir kantor berita Yonhap, Selasa (3/6/2025), mengatakan bahwa total 28.590 polisi ditempatkan di sebanyak 14.295 TPS yang tersebar di berbagai wilayah di negara tersebut.
Kepolisian Korsel menegaskan pihaknya akan mempertahankan tingkat keamanan darurat tertinggi, di mana semua personel kepolisian dapat dimobilisasi, mulai pukul 06.00 pagi waktu setempat ketika pemungutan suara dimulai hingga sang Presiden baru Korsel mulai menjabat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemungutan suara dalam pilpres Korsel kali ini akan berlangsung hingga pukul 20.00 waktu setempat.
Menurut Komisi Pemilu Nasional Korsel, terdapat total 44.391.871 orang yang terdaftar sebagai pemilih sah, termasuk lebih dari 15,4 juta orang yang telah memberikan suara mereka selama pemungutan suara awal yang berlangsung dua hari pekan lalu.
Dalam pilpres kali ini, warga Korsel akan memilih pengganti Yoon yang dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatannya menyusul langkah kontroversialnya menetapkan darurat militer pada Desember lalu, yang membawa Korsel ke dalam gejolak politik.
Simak juga Video: Plt Presiden Korsel Han Duck Soo Mengundurkan Diri, Disebut Mau Nyapres
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.