Para calon presiden (capres) dalam pemilihan presiden (pilpres) Korea Selatan (Korsel) menggelar kampanye terakhir mereka pada Senin (2/6) waktu setempat. Korsel menggelar pilpres lebih awal, pada 3 Juni besok, setelah mantan Presiden Yoon Suk Yeol menetapkan darurat militer yang mengejutkan dunia.
Warga Korsel sangat ingin mengakhiri kekacauan politik selama enam bulan, yang dipicu oleh penetapan darurat militer yang menangguhkan pemerintah sipil oleh Yoon pada Desember lalu, yang membuatnya dimakzulkan dan dicopot dari jabatannya.
Semua jajak pendapat terbaru, seperti dilansir AFP, Senin (2/6/2025), menempatkan Lee Jae Myung, capres dari Partai Demokrat Korea, sebagai kandidat terdepan. Survei Gallup terbaru menunjukkan 49 persen suara responden menganggap Lee yang beraliran liberal sebagai capres terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kim Moon Soo yang merupakan capres dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) -- bekas partai Yoon -- berada di bawah Lee dengan perolehan 35 persen suara.
Kedua capres membingkai kampanye mereka sebagai pertarungan untuk jiwa bangsa.
Untuk kampanye hari terakhir, Lee akan menghabiskan waktu di Provinsi Gyeonggi untuk berkampanye. Dia sebelumnya menjabat sebagai gubernur provinsi tersebut dan membangun sebagian besar basis pendukungnya di sana.
Lee kemudian akan bergerak ke Yeouido, Seoul, yang menurut Partai Demokrat Korea, menjadi tempat "revolusi cahaya dimulai" -- merujuk pada pertikaian antara para anggota parlemen dan tentara selama deklarasi darurat militer berlangsung.
"Dari tempat dimulainya revolusi cahaya, kami membayangkan masa depan Korea Selatan, yang mengakhiri pertikaian internal, mengatasi pemberontakan, dan muncul sebagai kekuatan ekonomi global terkemuka," kata juru bicara Partai Demokrat yang dipimpin Lee.
Simak juga Video: Plt Presiden Korsel Han Duck Soo Mengundurkan Diri, Disebut Mau Nyapres
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.