Kabar Duka di Balik Perayaan PSG Bawa Pulang Si Kuping Besar

Kabar Duka di Balik Perayaan PSG Bawa Pulang Si Kuping Besar

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 03 Jun 2025 05:00 WIB
Soccer Football - Champions League - Final - Paris St Germain fans gather in Paris - Paris, France - May 31, 2025 Riot police on the Champs Elysees avenue after Paris St Germain won the Champions League REUTERS/Abdul Saboor
Kerusuhan di perayaan kemenangan PSG di Liga Champions (Foto: REUTERS/Abdul Saboor)
Paris -

Ratusan orang ditahan otoritas Prancis selama perayaan kemenangan klub sepakbola Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Champions yang diwarnai aksi kekerasan. Pada gelombang kedua penangkapan, ada 79 orang ditangkap.

Rentetan penangkapan itu, seperti dilansir AFP, Senin (2/6/2025), dilakukan Kepolisian Prancis sepanjang Minggu (1/6) waktu setempat. Parade kemenangan PSG digelar tidak hanya di sepanjang Champs Elysees, tapi juga di stadion Parc des Princes yang penuh sesak di pinggiran Paris.

Pada gelombang penangkapan pertama pada Sabtu (31/5) malam, menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis, lebih dari 500 orang ditangkap oleh polisi di berbagai wilayah Prancis. Penangkapan ini dilakukan setelah lebih dari 200 mobil dibakar dan personel kepolisian bentrok dengan gerombolan pemuda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat kebangkitan individu yang didorong oleh niat jahat yang sebenarnya bukan dari para pendukung PSG," ucap Kepala Kepolisian Paris, Lautent Nunez, kepada radio RTL.

"Kami menangkap 79 orang, beberapa dari mereka ditangkap pada malam hari," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Nunez mengatakan bahwa ketertiban masyarakat telah dipulihkan sebelum fajar. Beberapa orang ditangkap karena merobohkan pembatas jalan dan sempat memblokir jalan lingkar di sekitar Paris. Sementara sejumlah orang lainnya berupaya merusak pusat-pusat bisnis atau menyalakan kembang api di area Champs Elysees.

Rentetan aksi kekerasan menyusul perayaan kemenangan PSG itu juga menewaskan sedikitnya dua orang. Salah satu korban tewas merupakan seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun yang meninggal setelah ditikam di bagian dada di kota Dax.

Satu korban tewas lainnya merupakan seorang pria berusia 23 tahun tewas setelah ditabrak kendaraan saat mengendarai skuter di pusat kota Paris. Sementara itu, seorang polisi setempat jatuh koma setelah terluka akibat letupan kembang api.

Presiden Emmanuel Macron, dalam pernyataannya, mengutuk insiden mematikan itu sebagai kekerasan yang "tidak dapat diterima".

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads