Pemimpin oposisi Korea Selatan (Korsel) Lee Jae-myung menjadi calon terdepan untuk menjadi presiden Korsel berikutnya, dalam pemilihan umum (pemilu) yang akan berlangsung awal bulan Juni mendatang. Demikian menurut polling terbaru Gallup yang dirilis pada hari Selasa (27/5).
Warga Korea Selatan akan memberikan suara pada tanggal 3 Juni, yang merupakan puncak dari kekacauan politik selama berbulan-bulan, yang dipicu oleh upaya mantan presiden Yoon Suk Yeol yang gagal untuk menangguhkan pemerintahan sipil pada bulan Desember lalu.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (27/5/2025), Gallup menempatkan pemimpin Partai Demokrat, Lee sebagai calon terdepan, dengan 49 persen responden menyatakan mereka melihatnya sebagai kandidat presiden terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di posisi berikutnya adalah mantan menteri tenaga kerja Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat, partai konservatif yang berkuasa, dengan meraih 35 persen suara.
Di posisi ketiga adalah Lee Jun-seok dari Partai Reformasi -- yang menjalankan kampanye dengan menargetkan para pemuda Korea Selatan -- dengan 11 persen suara.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Gallup Korea melalui telepon tersebut, mensurvei 1.004 responden selama akhir pekan, dengan margin kesalahan yang dinyatakan sebesar 3,1 poin persentase.
Jajak pendapat tersebut menunjukkan pemimpin Partai Demokrat akan menang dengan mudah di hampir seluruh wilayah Korsel, mengamankan wilayah terpadat di ibu kota Seoul, Incheon, dan Gyeonggi.
Lee Jun-seok yang berada di posisi ketiga menghadapi tekanan yang semakin besar dari kaum konservatif untuk menghentikan pencalonannya sebagai presiden, guna menghentikan kemenangan Lee Jae-myung yang condong ke kiri.
Simak juga video 'Plt Presiden Korsel Han Duck Soo Mengundurkan Diri, Disebut Mau Nyapres':