Zelensky Usulkan Pertemuan Trilateral dengan Trump-Putin

Zelensky Usulkan Pertemuan Trilateral dengan Trump-Putin

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 28 Mei 2025 15:46 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menantang mitranya dari Rusia untuk hadir. (Reuters: Valentyn Ogirenko)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensku (dok. Reuters/Valentyn Ogirenko)
Kyiv -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengusulkan digelarnya pertemuan trilateral atau tiga pihak dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Usulan ini menjadi bagian dari upaya memaksa Moskow menghentikan invasi militernya yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Putin menolak seruan untuk bertemu Zelensky di Turki awal bulan ini, dengan Kremlin menyebut pertemuan antara kedua pemimpin itu hanya akan terjadi setelah ada semacam "kesepakatan" yang tercapai.

Sementara Trump telah menyatakan rasa frustrasinya kepada Putin dan Zelensky karena belum adanya kesepakatan yang tercapai untuk mengakhiri perang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Putin tidak merasa nyaman dengan pertemuan bilateral, atau jika semua orang menginginkannya menjadi pertemuan trilateral, saya tidak keberatan. Saya siap untuk format apa pun," kata Zelensky saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Rabu (28/5/2025).

Dikatakan Zelensky bahwa dirinya "siap" untuk pertemuan antara "Trump-Putin-saya", dan mendesak Washington untuk menjatuhkan paket sanksi keras terhadap sektor perbankan dan energi Moskow.

ADVERTISEMENT

"Kami sedang menunggu sanksi dari Amerika Serikat (untuk Rusia)" ucapnya.

"Trump menegaskan bahwa jika Rusia tidak berhenti, sanksi-sanksi akan dijatuhkan. Kami telah membahas dua aspek utama dengannya -- energi dan sistem perbankan. Akankah AS mampu menjatuhkan sanksi terhadap kedua sektor ini? Saya sangat menyukainya," ujar Zelensky dalam pernyataannya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Zelensky sebelumnya tampak meluapkan rasa frustrasinya kepada Washington karena tidak kunjung mengumumkan sanksi baru terhadap Moskow setelah Rusia seruan terkoordinasi dari Barat untuk gencatan senjata segera.

Beberapa jam usai Zelensky menyampaikan pernyataannya, Ukraina melancarkan salah satu serangan drone terbesarnya ke Rusia, dengan meluncurkan hampir 300 drone ke negara tetangganya itu. Otoritas Rusia melaporkan hanya terjadi kerusakan minimal akibat serangan drone tersebut.

Di medan perang, Zelensky mengatakan bahwa Rusia "mengumpulkan" lebih dari 50.000 tentaranya di garis depan di sekitar wilayah perbatasan Sumy, yang menjadi tempat pasukan Moskow merebut sejumlah permukiman saat berupaya membangun apa yang disebut Putin sebagai "buffer zone" di wilayah Ukraina.

Zelensky juga mengatakan bahwa Kyiv belum menerima "memorandum" yang dijanjikan Rusia terkait tuntutannya untuk kesepakatan damai.

Simak juga Video 'Zelensky: Prioritas Ukraina Gencatan Senjata Menyeluruh Tanpa Syarat':

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads