Maduro Menang Telak dalam Pemilu Venezuela yang Diboikot Oposisi

Maduro Menang Telak dalam Pemilu Venezuela yang Diboikot Oposisi

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 26 Mei 2025 14:52 WIB
Venezuelas President Nicolas Maduro attends an event, in Caracas, Venezuela May 1, 2023. REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria/File Photo Purchase Licensing Rights
Presiden Venezuela Nicolas Maduro (dok. REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria/File Photo Purchase Licensing Rights)
Caracas -

Partai yang dipimpin Presiden Venezuela Nicolas Maduro menang telak dalam pemilu parlemen dan pemilu daerah di negara tersebut. Pelaksanaan pemilu itu diboikot oleh oposisi pemerintah Venezuela sebagai protes atas kemenangan kontroversial Maduro dalam pilpres yang disengketakan tahun lalu.

Dewan Pemilu Venezuela (CNE), seperti dilansir AFP, Senin (26/5/2025), mengumumkan bahwa Partai Sosialis Bersatu Venezuela yang dipimpin Maduro memenangkan 23 kursi, dari total 24 kursi gubernur negara bagian, dan memperoleh 82,68 persen suara untuk anggota Majelis Nasional.

Hasil suara untuk pemilu daerah belum selesai dihitung. Pemungutan suara pada Minggu (25/5) waktu setempat itu digelar untuk memiliki 285 anggota Majelis Nasional dan 24 Gubernur negara bagian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, pemilu ini diboikot oleh oposisi pemerintahan Maduro. Kelompok oposisi utama, yang dipimpin tokoh populer Maria Corina Machado, mendesak para pemilih untuk menjauhi tempat pemungutan suara guna menghindari memberikan legitimasi terhadap apa yang disebutnya sebagai pemilu "lelucon".

Sejumlah jurnalis AFP yang mendatangi tempat pemungutan suara di beberapa kota di Venezuela melaporkan bahwa jumlah pemilih lebih rendah dibandingkan pilpres pada Juli 2024.

ADVERTISEMENT

CNE memperkirakan jumlah pemilih kali ini mencapai di atas 42 persen, dari total 21 juta pemilih yang memenuhi syarat di Venezuela.

Pemilu parlemen tahun ini diwarnai aksi penangkapan massal dan penindakan keras terhadap setiap perbedaan pendapat yang muncul. Lebih dari 70 orang ditangkap atas tuduhan merencanakan aksi "menyabotase" pemilu.

Di antara mereka yang ditangkap adalah tokoh oposisi terkemuka, Juan Pablo Guanipa, yang ditahan atas tuduhan memimpin "jaringan teroris" di balik dugaan rencana sabotase.

Tonton juga "Presiden Venezuela Sebut Israel Lakukan Genosida di Lebanon" di sini:

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pada Minggu (25/5), Maduro yang mengambil alih kekuasaan setelah meninggalnya Hugo Chavez tahun 2013, memuji hasil pemilu sebagai "kemenangan perdamaian dan stabilitas" dan menyebut hal itu "membuktikan kekuatan Chavismo" -- gerakan politik populis sayap kiri yang dibentuk mendiang Chavez.

Namun banyak warga Venezuela mengatakan mereka kehilangan kepercayaan pada proses pemilu setelah pilpres tahun lalu, ketika dewan pemilu dengan cepat menyatakan Maduro sebagai pemenang untuk masa jabatan enam tahun periode ketiga, tanpa merilis hasilnya secara detail.

Pada saat itu, kubu oposisi merilis penghitungannya sendiri, dari masing-masing tempat pemungutan suara, yang menunjukkan kemenangan meyakinkan bagi kandidatnya, Edmundo Gonzalez Urrutia.

Machado mempublikasikan beberapa foto ke media sosial, yang menunjukkan sejumlah tempat pemungutan suara dalam keadaan sepi. Dia mengatakan oposisi telah menunjukkan pemilu itu sebagai "lelucon besar" dan menyerukan Angkatan Bersenjata untuk "bertindak" melawan Maduro.

Pihak militer Venezuela mengabaikan permintaan sebelumnya dari Machado.

Tonton juga "Presiden Venezuela Sebut Israel Lakukan Genosida di Lebanon" di sini:

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads