Spanyol Usul Sanksi Israel Demi Setop Perang Gaza

Spanyol Usul Sanksi Israel Demi Setop Perang Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 26 Mei 2025 13:43 WIB
Palestinians make their way with belongings as they flee their homes after the Israeli military issued orders of evacuation from the northern Gaza Strip, May 22, 2025. REUTERS/Mahmoud Issa
Warga Gaza terpaksa mengungsi berkali-kali demi menghindari serangan militer Israel (dok. REUTERS/Mahmoud Issa)
Madrid -

Pemerintah Spanyol menjamu negara-negara Eropa dan Arab dalam pertemuan yang dimaksudkan untuk menekan Israel agar mengakhiri perang di Jalur Gaza. Otoritas Madrid mengusulkan sanksi internasional terhadap Israel demi menghentikan perang Gaza.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol, Jose Manuel Albares, seperti dilansir AFP dan Al Jazeera, Senin (26/5/2025), mengatakan bahwa komunitas internasional harus mempertimbangkan rentetan sanksi terhadap Israel untuk menghentikan perang Gaza.

"Kita harus mempertimbangkan sanksi, kita harus melakukan segalanya, mempertimbangkan segalanya untuk menghentikan perang ini," cetus Albares dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Uni Eropa memutuskan untuk meninjau kembali kesepakatan kerja sama mereka dengan Israel, Albares mengatakan bahwa Spanyol mengusulkan "penangguhan segera".

Dia juga menyebut bahwa Spanyol mendesak negara-negara mitra untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Israel, dan "tidak mengesampingkan" sanksi individu apa pun terhadap orang-orang yang "ingin merusak solusi dua negara selamanya".

ADVERTISEMENT

Madrid menjamu sekitar 20 negara dan perwakilan organisasi internasional pada Minggu (25/5) dalam pertemuan yang, menurut Albares, bertujuan untuk "menghentikan perang ini, yang tidak lagi memiliki tujuan". Pertemuan ini juga mempromosikan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

"Pada saat yang mengerikan ini, dalam bencana kemanusiaan di Gaza, kita bertujuan untuk ... menghentikan perang ini ... (dan) memutus blokade bantuan kemanusiaan yang harus masuk tanpa hambatan," kata Albares.

Krisis kemanusiaan Gaza mendorong beberapa sekutu lama Israel mengkritik langkah memperluas operasi militer melawan Hamas di wilayah tersebut. Blokade bantuan kemanusiaan selama tiga bulan terakhir memperburuk kekurangan makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan di Jalur Gaza.

Tonton juga "Israel Serang Sekolah Penampungan Warga Gaza, 20 Orang Tewas" di sini:

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Albares menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan harus masuk ke Jalur Gaza "secara besar-besaran, tanpa syarat dan tanpa pembatasan, dan tidak dikendalikan oleh Israel". Dia menggambarkan situasi Gaza saat ini sebagai "luka menganga" yang dialami kemanusiaan.

"Bungkam pada momen seperti ini merupakan bentuk keterlibatan dalam pembantaian ini... Itulah mengapa kita melakukan pertemuan," kata Albares.

Pertemuan di Madrid ini dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara Eropa, seperti Prancis, Inggris, Jerman dan Italia, yang bergabung dengan para utusan dari negara-negara Arab, seperti Mesir, Yordania, Arab Saudi, Turki, Maroko, serta para perwakilan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam.

Norwegia, Islandia, Irlandia dan Slovenia -- yang sama seperti Spanyol telah mengakui negara Palestina -- turut hadir, bersama dengan Brasil.

Usai pertemuan digelar, Albares mengatakan kepada radio Cadena SER bahwa ada kemajuan yang dicapai dengan lebih banyak negara Eropa, seperti Prancis, Jerman dan Italia yang hadir. Albares menegaskan bahwa mereka "tidak akan pernah menyerah untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah".

Simak juga video "Israel Serang Sekolah Penampungan Warga Gaza, 20 Orang Tewas" di sini:

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads