Pemerintah Jerman mengecam keputusan pemerintah Amerika Serikat mencabut hak Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa asing. Jerman pun mendesak pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang disebutnya "fatal" itu.
Menteri Riset Jerman Dorothee Baer mengatakan kepada stasiun radio Bayern 2, bahwa ia berharap "pemerintah AS akan membatalkan keputusan ini."
"Ini bukan sinyal positif, baik untuk generasi muda maupun dunia bebas," imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (23/5/2025).
Sesampainya di Brussels, Belgia untuk menghadiri pertemuan dengan rekan-rekannya di Uni Eropa, Baer berkata: "Kami telah melihat adanya pergeseran, tidak hanya dari mahasiswa Amerika yang ingin datang ke sini tetapi juga dari negara-negara lain, termasuk China dan India, yang memilih Eropa karena mereka melihat kebebasan mereka dijamin secara berbeda di sini."
"Saya tidak pernah menyangka... bahwa akan sampai pada titik ini, bahwa titik kebebasan akademis suatu hari nanti akan dipertanyakan," lanjut Baer.
"Namun saya tidak putus asa bahwa ... 'tanah kebebasan' suatu hari nanti akan kembali sesuai dengan namanya."
Sebelumnya pada hari Kamis (22/5) waktu setempat, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem menulis surat kepada Universitas Harvard, untuk memberi tahu bahwa sertifikasinya di bawah sistem utama, yang mengizinkan mahasiswa asing masuk ke Amerika Serikat, telah dicabut.
Tonton juga "Membaca Maksud Pemerintahan Trump Menjegal Harvard University" di sini:
(ita/ita)