Pemerintah Iran memanggil utusan diplomatik Inggris di ibu kota Iran, Teheran, untuk memprotes penangkapan sejumlah warganya atas tuduhan spionase di negara tersebut. Otoritas Teheran menyebut penangkapan warganya itu "bermotif politik".
"Menyusul penangkapan yang tidak dapat dibenarkan terhadap sejumlah warga negara Iran di Inggris... Charge d'affaires Inggris di Teheran dipanggil pada Minggu (18/5)," demikian dilaporkan kantor berita IRNA, seperti dilansir AFP, Selasa (19/5/2025).
Kantor berita IRNA menyebut penangkapan sejumlah warga Iran di Inggris itu "bermotif politik".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikitnya ada sembilan warga negara Iran yang sempat ditangkap di Inggris terkait sejumlah kasus terpisah, dengan enam orang di antaranya telah dibebaskan kembali.
Tiga pria Iran di antaranya ditangkap pada 3 Mei lalu, dengan identitas mereka disebut sebagai Mostafa Sepahvand (39), Farhad Javadi Manesh (44), dan Shapoor Qalehali Khani Noori (55). Ketiganya disebut tinggal di London, ibu kota Inggris.
Ketiga pria Iran itu telah hadir di pengadilan London pada Sabtu (17/5) waktu setempat. Dalam persidangan, ketiganya didakwa melakukan aktivitas mata-mata untuk Iran.
Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan ketiganya merupakan migran gelap yang tiba dengan perahu kecil atau cara-cara lainnya, seperti bersembunyi di dalam kendaraan, antara tahun 2016 hingga tahun 2022.
Dugaan aktivitas mata-mata itu, menurut Kepolisian Inggris, terjadi mulai Agustus 2024 hingga Februari 2025.
Tonton juga "Jepang Protes Keras Diplomatnya Ditangkap Rusia dengan Tuduhan Spionase" di sini:
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.