Trump Bakal Telepon Putin untuk Akhiri Perang di Ukraina

Dwi Rahmawati - detikNews
Minggu, 18 Mei 2025 14:10 WIB
Foto: Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bakal berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri pertumpahan darah di Ukraina. Hal ini disampaikan Trump sehari setelah perundingan pertama antara Rusia dan Ukraina dalam lebih dari tiga tahun.

Dilansir AFP, Minggu (18/5/2025), Trump yang mendesak Rusia untuk melakukan gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari menyebut akan menelepon Putin pada Senin mendatang. Juru Bicara Kremlin Dmitri Peskov mengatakan kepada kantor berita pemerintah TSS bahwa rencana komunikasi itu tengah dipersiapkan.

Pada Sabtu sebelumnya, Kremlin menyebut pertemuan antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hanya bisa terlaksana jika kedua pihak mencapai kesepakatan. Peristiwa itu terjadi sehari setelah perundingan langsung antara kedua negara yang menghasilkan kesepakatan pertukaran tahanan lainnya.

Adapun pada Sabtu dini hari, serangan pesawat nirawak Rusia terhadap minibus berisi warga sipil yang dievakuasi di wilayah Sumy, Ukraina Timur, mencatatkan peristiwa baru. Dilaporkan sembilan orang tewas dan lima lainnya alami luka atas peristiwa itu.

Zelensky mengecam serangan tersebut, pun melihat Rusia yang sejauh ini menolak untuk melakukan gencatan senjata. Ia pun menyerukan kembali sanksi baru terhadap Rusia.

"Tanpa sanksi yang lebih kuat, tanpa tekanan yang lebih kuat terhadap Rusia, tidak akan ada diplomasi nyata di sana," ucap Zelensky.

Pada Minggu pagi, otoritas setempat di wilayah Kyiv melaporkan bahwa seorang wanita tewas dalam serangan pesawat nirawak di distrik Obukhiv. Laporan lainnya disampaikan oleh Kepala Administrasi Militer wilayah Kyiv, Mykola Kalashnyk, lewat unggahan Telegram, jika seorang perempuan, pria dan anak berusia empat tahun terluka dalam serangan yang menyasar rumah pribadi.

Diketahui pada Jumat (16/5) berlangsung perundingan pertama antara Ukraina dan Rusia di Istanbul. Rusia dan Ukraina sepakat melakukan pertukaran tahanan yang melibatkan 1.000 orang dari masing-masing pihak.

Negosiator Ukraina, Menteri Pertahanan Rustem Umerov, mengatakan jika "langkah selanjutnya" adalah pertemuan antara Zelensky dan Putin.

Simak juga Video Trump: Tak Akan Ada Kemajuan soal Ukraina Sampai Saya Bertemu Putin




(dwr/knv)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork