Kepala bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tom Fletcher menyerukan untuk tidak membuang-buang waktu untuk proposal alternatif yang didukung pemerintah Amerika Serikat untuk mengirimkan bantuan ke Gaza. Dia mengatakan PBB telah memiliki rencana yang bagus dan paket-paket bantuan siap untuk memasuki daerah kantong Palestina itu sekarang.
"Bagi mereka yang mengusulkan modalitas alternatif untuk distribusi bantuan, jangan buang-buang waktu. Kami sudah punya rencana," katanya dalam sebuah pernyataan dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (17/5/2025), saat Israel memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza selama 75 hari berturut-turut.
Presiden AS Donald Trump mengatakan sebelumnya pada hari Jumat (16/5), bahwa "banyak orang kelaparan di Gaza." Sebuah pemantau kelaparan global telah memperingatkan bahwa setengah juta orang menghadapi kelaparan - sekitar seperempat dari populasi di daerah kantong Palestina itu.
Israel telah menuduh kelompok milisi Palestina, Hamas mencuri bantuan, yang dibantah oleh kelompok itu. Di bawah rencana bantuan alternatif yang banyak dikritik, Yayasan Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation) yang didukung pemerintah AS bermaksud untuk mulai bekerja di Gaza pada akhir Mei mendatang.
Yayasan tersebut bermaksud bekerja sama dengan firma keamanan dan logistik swasta AS untuk mengangkut bantuan ke Gaza ke tempat-tempat yang disebut sebagai pusat aman, di mana bantuan tersebut kemudian akan didistribusikan oleh kelompok-kelompok bantuan. Tidak jelas bagaimana yayasan tersebut akan didanai.
PBB telah mengatakan tidak akan bekerja sama dengan yayasan itu karena rencana distribusi tersebut tidak imparsial, netral, atau independen. Fletcher pada hari Jumat (16/5) mengeluarkan catatan pengarahan tentang rencana PBB untuk melanjutkan pengiriman bantuan ke Gaza, dengan menambahkan bahwa hampir 9.000 truk siap memasuki daerah tersebut.
Simak juga Video: Trump Salahkan Hamas soal Kelaparan di Gaza, Janji Kirim Bantuan
(ita/ita)