Nasib Ukraina Tergantung Pertemuan Putin dan Trump

Nasib Ukraina Tergantung Pertemuan Putin dan Trump

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 17 Mei 2025 06:04 WIB
US President Donald Trump attends a breakfast with business leaders in Doha on May 15, 2025. (Photo by Brendan SMIALOWSKI / AFP)
Presiden AS Donald Trump (Foto: AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)
Jakarta -

Perdamaian antara Ukraina dan Rusia masih belum jelas. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump justru berharap tak ada kemajuan dalam perundingan kedua negara hingga dirinya bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saya tidak meyakini apa pun akan terjadi, suka atau tidak, sampai dia (Putin-red) dan saya bertemu," ucap Trump saat berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One, yang terbang dari Qatar ke Uni Emirat Arab, seperti dilansir Reuters, Jumat (16/5/2025).

"Tetapi kita harus menyelesaikannya, karena terlalu banyak orang yang tewas," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump diketahui tengah gencar mengupayakan perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Sementara Putin absen dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Turki.

Zelensky terbang ke Ankara, Turki, pada Kamis (15/5) setelah menantang Putin untuk datang dan berunding secara langsung dengan dirinya untuk membuktikan bahwa dia serius tentang perdamaian.

ADVERTISEMENT

Perundingan langsung itu sebenarnya diusulkan sendiri oleh Putin pekan lalu. Namun sang pemimpin Rusia itu menolak untuk merespons ketika Zelensky menantangnya untuk hadir secara langsung.

Pertemuan di Turki ini akan menjadi perundingan langsung yang pertama digelar kedua negara selama lebih dari tiga tahun perang berkecamuk.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Rusia hanya mengirimkan delegasi level rendah, yang dipimpin oleh Vladimir Medinsky, penasihat Putin yang agresif dan mempertanyakan hak Ukraina untuk eksis. Medinsky memimpin perundingan yang gagal tahun 2022 lalu pada masa awal-awal perang berkecamuk.

Sedangkan delegasi Ukraina dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov, yang didampingi belasan pejabat lainnya setingkat wakil menteri.

Saat ditanya apakah dirinya kecewa soal kehadiran delegasi level rendah dari Rusia, Trump menjawab: "Saya bahkan belum memeriksanya,".

"Jelas dia tidak akan datang," kata Trump merujuk pada Putin. "Dia akan datang, tetapi dia pikir saya akan datang. Dia tidak akan datang jika saya tidak ada di sana," ucapnya.

Trump berulang kali mengatakan dirinya bersedia terbang ke Turki untuk bergabung dalam perundingan, jika ada perkembangan yang berarti.

Sikap Trump yang bersikeras menyatakan soal pentingnya pertemuan antara dirinya dan Putin, yang selama ini dia kagumi, sangat kontras dengan sikap Presiden AS sebelumnya, Joe Biden, yang menegaskan hanya Ukraina sendiri yang harus berunding tentang masa depan negara itu.

Halaman 2 dari 2
(fas/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads