Pemerintah Arab Saudi dan Amerika Serikat sepakat tentang perlunya menghentikan perang di Gaza sesegera mungkin. Menteri Luar Negeri (Menlu) Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan hal ini setelah penutupan pertemuan puncak negara-negara Teluk, KTT GCC-AS di Riyadh, Saudi.
"Kita perlu mencapai gencatan senjata di Gaza segera mungkin," ujarnya, dilansir Al Arabiya, Rabu (14/5/2025). Dia menambahkan bahwa akan sulit untuk memasok bantuan ke daerah kantong yang terkepung itu tanpa gencatan senjata.
Menlu Saudi itu menekankan bahwa kemitraan Saudi dengan AS dalam pertahanan dan keamanan telah berlangsung selama beberapa dekade, dan akan terus diperkuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangeran Faisal juga mengatakan kepada Al Arabiya, bahwa Kerajaan Saudi "sepenuhnya mendukung" perundingan nuklir antara AS dan Iran.
Selain itu, menteri tersebut mengatakan akan ada banyak peluang investasi di Suriah setelah AS mencabut sanksi-sanksi, sehari setelah pengumuman AS bahwa mereka akan mencabut semua sanksi terhadap negara tersebut atas permintaan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Pangeran Faisal menambahkan bahwa akan ada terobosan dalam dukungan Kerajaan Saudi terhadap Suriah setelah pencabutan sanksi AS tersebut.
Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mencabut semua sanksi terhadap Suriah diumumkan dalam kunjungannya ke Riyadh, Arab Saudi.
Simak juga Video: Trump Bicara soal Potensi Gencatan Senjata di Gaza
Trump, dalam pengumumannya pada Selasa (13/5), mengatakan dirinya akan mencabut semua sanksi terhadap Suriah. Dia menyebut sanksi-sanksi itu telah menjalankan fungsi penting selama ini, namun sekarang saatnya bagi Suriah untuk bergerak maju.
Saya akan memerintahkan penghentian sanksi terhadap Suriah untuk memberikan mereka kesempatan meraih kejayaan," ucap Trump saat berbicara dalam sebuah forum investasi di Riyadh.
"Saatnya mereka untuk bersinar. Kami akan mencabut semuanya," tegasnya. "Semoga berhasil Suriah, tunjukkan kepada kami sesuatu yang sangat istimewa," imbuh Trump.
Saudi selama ini menjadi suara terdepan yang menyerukan pencabutan sanksi untuk Suriah, sejak rezim mantan Presiden Bashar al-Assad digulingkan oleh pemberontak pada Desember tahun lalu.
Di sisi lain, keputusan Trump ini memberikan dorongan besar bagi Presiden baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, saat dia berupaya mengembalikan kestabilan negaranya yang hancur akibat perang.
Simak juga Video: Trump Bicara soal Potensi Gencatan Senjata di Gaza