Perundingan Gencatan Senjata, Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel

Perundingan Gencatan Senjata, Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 12 Mei 2025 10:53 WIB
Palestinian militants surround hostage Arbel Yehoud, held in Gaza since the deadly October 7 2023 attack, on the day they hand her over to members of the International Committee of the Red Cross (ICRC) as part of a ceasefire and a hostages-prisoners swap deal between Hamas and Israel, in Khan Younis in the southern Gaza Strip, January 30, 2025. REUTERS/Ramadan Abed     TPX IMAGES OF THE DAY
Ilustrasi pembebasan sandera Hamas (Foto: REUTERS/Ramadan Abed)
Jakarta -

Hamas mengatakan pihaknya akan membebaskan sandera AS-Israel yang ditawan di Gaza. Pernyataan itu disampaikan saat Hamas terlibat dalam perundingan gencatan senjata dengan Amerika Serikat.

"Tentara Israel Edan Alexander, yang memiliki kewarganegaraan ganda AS, akan dibebaskan sebagai bagian dari upaya untuk mencapai gencatan senjata dan pembukaan kembali jalur penyeberangan bantuan," kata kelompok militan Palestina itu dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Senin (12/5/2025).

Sementara itu dilansir CNN, Hamas menyatakan akan membebaskan Alexander sebagai bagian dari langkah menuju gencatan senjata yang akan membuka penyeberangan ke Gaza dan membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza setelah blokade Israel yang telah berlangsung lebih dari dua bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gerakan ini menegaskan kesiapannya untuk segera memulai perundingan intensif, dan melakukan upaya serius untuk mencapai kesepakatan akhir guna menghentikan perang, menukar tahanan dengan cara yang disepakati, dan mengelola Jalur Gaza oleh badan profesional yang independen," kata Kepala tim negosiator Hamas,Khalil Al-Hayya dalam sebuah pernyataan.

Keluarga Alexander mengatakan mereka telah diberi tahu kemungkinan akan dibebaskan "dalam beberapa hari mendatang".

ADVERTISEMENT

Presiden AS Donald Trump memuji "berita monumental" itu. Trump menggambarkannya sebagai "isyarat itikad baik".

"Semoga ini adalah langkah pertama dari langkah terakhir yang diperlukan untuk mengakhiri konflik brutal ini," ujarnya.

Pembebasan tersebut dapat dilakukan paling cepat pada hari Senin tetapi kemungkinan besar akan terjadi pada hari Selasa, menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Dalam pernyataan bersama, Mesir dan Qatar, yang bersama AS telah memediasi pembicaraan antara Hamas dan Israel, juga menyambut baik perkembangan tersebut sebagai "isyarat niat baik dan langkah yang menggembirakan menuju kembalinya perundingan".

Sebelumnya, dua pejabat Hamas mengatakan pembicaraan sedang berlangsung di ibu kota Qatar, Doha, dengan Amerika Serikat. Kelompok Hamas melaporkan "kemajuan" telah dicapai.

Sementara itu, serangan Israel terus berlanjut, dengan badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 12 orang tewas pada hari Minggu termasuk empat anak kecil.

Seorang pejabat Hamas, berbicara tentang pembicaraan dengan Amerika Serikat, mengatakan ada "kemajuan yang dicapai... terutama pada masuknya bantuan ke Jalur Gaza" dan potensi pertukaran sandera dengan tahanan Palestina yang berada dalam tahanan Israel.

Seorang pejabat kedua juga melaporkan kemajuan "pada gencatan senjata di Jalur Gaza".

Israel kembali bersumpah untuk terus berjuang meskipun ada pembicaraan.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa setiap "negosiasi di masa mendatang akan berlangsung di bawah tekanan dengan komitmen untuk mencapai semua tujuan perang".

Simak juga Video: Trump Bicara soal Potensi Gencatan Senjata di Gaza

(yld/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads