- Pangkalan Udaranya Diserang Rudal, Pakistan Balas Serang India
Pakistan melancarkan serangan balasan terhadap India, setelah tiga pangkalan udaranya menjadi target serangan rudal. Militer New Delhi melaporkan rentetan serangan terbaru Islamabad di sepanjang perbatasan kedua negara pada Sabtu (10/5) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Eskalasi terang-terangan Pakistan dengan sejumlah serangan drone dan amunisi lainnya terus berlanjut di sepanjang perbatasan barat kami," kata militer India dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP, Sabtu (10/5/2025).
Laporan jurnalis AFP yang ada di lapangan menyebut rentetan suara ledakan keras terdengar di area Srinagar, ibu kota bagian wilayah Kashmir yang dikuasai India.
- Pemimpin Prancis-Inggris-Jerman Ramai-ramai ke Ukraina, Ada Apa?
Pemimpin Prancis, Inggris dan Jerman ramai-ramai mengunjungi Ukraina. Ketiga pemimpin negara berpengaruh di Eropa itu tiba di Kyiv menggunakan kereta api pada Sabtu (10/5) waktu setempat, untuk menemui Presiden Volodymyr Zelensky.
Kunjungan itu dilakukan setelah ketiga negara tersebut berjanji untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia, hingga negara itu menyetujui gencatan senjata sehari setelah parade militer mewah digelar di Moskow untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer, dan Kanselir Jerman yang baru Friedrich Merz, seperti dilansir AFP, Sabtu (10/5/2025), tiba bersama-sama dengan kereta api dari negara tetangga Polandia.
- Menlu AS Desak India-Pakistan Berkomunikasi Demi Hindari Miskalkulasi
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mendesak India dan Pakistan untuk memulihkan komunikasi langsung demi "menghindari miskalkulasi (salah perhitungan)" saat kedua negara terlibat aksi saling serang beberapa hari terakhir.
Desakan itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (10/5/2025), disampaikan Rubio dalam percakapan telepon dengan Menlu kedua negara yang bertikai tersebut. Rubio juga, untuk pertama kalinya sejak konflik pecah, berbicara via telepon dengan panglima militer Pakistan, yang dianggap sebagai pemegang kekuasaan utama negara itu.
Dalam percakapan telepon secara terpisah dengan Menlu India dan Menlu Pakistan, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS Tammy Bruce, Rubio "menekankan bahwa kedua pihak perlu mengidentifikasi metode untuk meredakan ketegangan dan membangun kembali komunikasi langsung guna menghindari miskalkulasi (salah perhitungan)".
(nvc/nvc)