Jelang Pemilihan Paus Baru, Demam Konklaf Landa Pengguna Medsos

Jelang Pemilihan Paus Baru, Demam Konklaf Landa Pengguna Medsos

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 06 Mei 2025 10:18 WIB
Sebanyak 135 kardinal dari seluruh dunia bersiap memasuki Kapel Sistina, menandai dimulainya konklaf untuk memilih pemimpin baru bagi 1,4 miliar umat Katolik Roma.
Salah satu kardinal sedang diwawancarai oleh wartawan menjelang digelarnya konklaf di Vatikan (REUTERS/Alkis Konstantinidis)
Vatican City -

Kehebohan sedang menyelimuti media sosial menjelang dimulainya proses konklaf untuk memilih Paus yang baru, sepeninggal mendiang Paus Fransiskus. Netizen di berbagai jejaring sosial ramai-ramai membahas soal tradisi rahasia Gereja Katolik yang telah berlangsung selama berabad-abad tersebut.

Pembahasan soal konklaf juga marak di kalangan pengguna medsos di Amerika Serikat (AS). Bahkan Presiden Donald Trump, pada Sabtu (3/5) waktu setempat, mengunggah gambar yang tampaknya dibuat oleh AI yang memperlihatkan dirinya mengenakan jubah Kepausan dan duduk di singgasana, dengan satu jari mengarah ke atas.

Gambar yang mencolok itu menjadi yang paling terkenal di antara ribuan gambar yang muncul sejak berpulangnya Paus Fransiskus pada 21 April lalu, dan menjelang pertemuan para kardinal Gereja Katolik dari berbagai negara mulai Rabu (7/5) besok di Vatikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut platform pemantauan Visibrain, seperti dilansir AFP, Selasa (6/5/2025), lebih dari 1,3 juta tweet telah dipublikasikan di media sosial X, yang dulu bernama Twitter, membahas soal konklaf.

Sedangkan di platform TikTok, video-video soal konklaf telah ditonton lebih dari 363 juta kali dengan jangkauan tak tertandingi tercatat di kalangan anak muda.

ADVERTISEMENT

Para pengamat Paus yang sangat bersemangat bahkan memainkan permainan online bernama "Mantapa" untuk memilih kardinal favorit mereka, dan membuat prediksi untuk Paus berikutnya. Permainan itu memiliki gaya mirip dengan taruhan olahraga.

Melihat fenomena ini, peneliti ilmu informasi dan komunikasi, Refka Payssan, menilai misteri, kemegahan, dan ritual seputar konklaf -- mulai dari Kapel Sistina yang megah hingga asap hitam atau putih yang menandakan hasil pemungutan suara yang diikuti para kardinal -- "cocok untuk format naratif jejaring sosial".

"Konklaf berarti kemewahan, protokol, seremoni, tetapi juga kerahasiaan dan misteri (yang dijaga dengan cerdik oleh Vatikan)," kata pendiri konsultan strategi digital OTTA, Stephanie Laporte.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

'Lihat juga Video: 133 Kardinal Sudah Tiba di Vatikan Bersiap Gelar Konklaf'


[Gambas:Video 20detik]


Laporte menilai "kaum muda suka berspekulasi" tentang hasil yang akan terjadi.

"Setiap orang di jejaring sosial punya pendapat dan setiap orang ingin mengartikan berita, mencari petunjuk, ingin mengetahui kardinal mana yang akan menjadi Paus. Ini hampir seperti 'escape game'," sebutnya.

Payssan menekankan bahwa konklaf memicu "rasa ingin tahu melihat sejarah terjadi secara langsung", yang menandai peristiwa langka -- pertama dalam 12 tahun -- dengan konsekuensi global yang potensial.

Meskipun mereka bukan penganut Katolik, sebut Laporte, "kaum muda sangat menyadari pengaruh Paus terhadap ratusan juta orang, bahkan miliaran orang, baik dalam pendiriannya tentang kontrasepsi maupun soal lingkungan".

Terlepas dari itu, demam konklaf yang melanda medsos dinilai sebagai cerminan keberhasilan Vatikan dalam beralih ke komunikasi digital dalam beberapa tahun terakhir untuk membangun ikatan dengan generasi muda.

Akun X resmi kepausan, @pontifex, yang dibuat oleh Benediktus XVI tahun 2012 namun lebih banyak digunakan oleh mendiang Paus Fransiskus, kini memiliki 50 juta follower dan memposting pesan-pesan dalam sembilan bahasa.

'Lihat juga Video: 133 Kardinal Sudah Tiba di Vatikan Bersiap Gelar Konklaf'

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads