Militer Pakistan melakukan latihan peluncuran sistem senjata rudal darat-ke-darat pada hari Sabtu (3/5), di tengah meningkatnya ketegangan dengan musuh bebuyutannya, India.
New Delhi menyalahkan Islamabad karena mendukung serangan terhadap wisatawan bulan lalu di bagian wilayah Kashmir yang dikelola India, yang memicu peningkatan retorika antara kedua negara tetangga bersenjata nuklir itu.
"Pakistan hari ini melakukan latihan peluncuran Sistem Senjata Abdali yang sukses -- rudal darat-ke-darat dengan jangkauan 450 kilometer," kata militer Pakistan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (3/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peluncuran itu ditujukan untuk memastikan kesiapan operasional pasukan dan memvalidasi parameter teknis utama, termasuk sistem navigasi rudal yang canggih dan fitur kemampuan manuver yang ditingkatkan," imbuh militer.
Sebelumnya pada hari Jumat (2/5), Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Jenderal Syed Asim Munir memimpin pertemuan dengan para komandan tingginya tentang "kebuntuan Pakistan-India saat ini", kata sebuah pernyataan militer.
Munir "menekankan pentingnya kewaspadaan yang lebih tinggi dan kesiapan proaktif di semua lini".
Setelah serangan 22 April di lokasi wisata Pahalgam di Kashmir yang menewaskan 26 orang, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa ia telah memberikan "kebebasan operasional penuh" kepada militernya untuk menanggapinya.
Ia juga berjanji untuk mengejar mereka yang telah mendukung serangan itu "hingga ke ujung Bumi".
Simak juga Video: Menteri Pakistan Sebut India Bakal Serang Negaranya!
Pakistan telah membantah terlibat dalam serangan itu.
Minggu ini, Pakistan memperingatkan tentang serangan udara yang akan segera terjadi dari negara tetangganya. Pakistan telah berulang kali menegaskan bahwa negara tersebut akan menanggapi dengan kekuatan terhadap setiap agresi oleh India.
Sejak serangan di Pahalgam, Kashmir itu -- yang paling mematikan di Kashmir terhadap warga sipil dalam beberapa tahun -- pasukan India dan Pakistan telah saling tembak selama sembilan malam berturut-turut di sepanjang Garis Kontrol yang dimiliterisasi, perbatasan de facto.
Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim, wilayah dengan penduduk sekitar 15 juta orang, terbagi tetapi diklaim sepenuhnya oleh Pakistan dan India, yang telah berperang tiga kali sejak pemisahan mereka pada tahun 1947.
Simak juga Video: Menteri Pakistan Sebut India Bakal Serang Negaranya!