Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menyerukan Iran untuk "menjauhi" pengayaan uranium dan pengembangan rudal jarak jauh. Rubio juga mencetuskan agar Teheran mengizinkan para pemeriksa Amerika untuk menginspeksi fasilitas-fasilitas di wilayahnya.
Seruan-seruan itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (2/5/2025), disampaikan Rubio dalam wawancara dengan media terkemuka Fox News pada Kamis (1/5), setelah putaran terbaru perundingan nuklir antara Washington dan Teheran ditunda.
Pernyataan Rubio itu menggarisbawahi perpecahan utama yang tersisa dalam perundingan antara kedua negara itu untuk menyelesaikan perselisihan yang telah berlangsung lama mengenai program nuklir Iran, dengan Presiden Donald Trump mengancam akan mengebom Teheran jika tidak ada kesepakatan yang tercapai.
"Mereka (Iran-red) harus menjauh dari mensponsori teroris, mereka harus menjauh dari membantu Houthi (di Yaman), mereka harus menjauh dari mengembangkan rudal jarak jauh yang tidak memiliki tujuan lainnya selain memiliki senjata nuklir, dan mereka harus menjauh dari pengayaan (uranium)," cetus Rubio dalam wawancara tersebut.
Iran telah berulang kali menegaskan pihaknya tidak akan menghentikan program rudal atau pengayaan uranium mereka -- sebuah proses yang digunakan untuk membuat bahan bakar bagi pembangkit listrik tenaga nuklir, tetapi juga dapat menghasilkan material untuk hulu ledak atom.
Pada Kamis (1/5) waktu setempat, seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa putaran keempat perundingan nuklir dengan AS yang dijadwalkan akan berlangsung di Roma, Italia, pada Sabtu (3/5) besok telah ditunda.
Disebutkan pejabat senior Iran itu bahwa tanggal baru akan ditetapkan "bergantung pada pendekatan AS".
Simak juga Video: PM Israel Serukan Pembongkaran Infrastruktur Program Nuklir Iran
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)