Terus Bertambah, 68 Orang Tewas Digempur AS di Yaman

Terus Bertambah, 68 Orang Tewas Digempur AS di Yaman

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 28 Apr 2025 16:20 WIB
Injured African migrants lie on hospital beds after a strike hit a detention centre hosting African migrants, in Saada, Yemen April 28, 2025. (Reuters)
Para migran Afrika yang luka-luka akibat gempuran AS di Yaman menjalani perawatan di rumah sakit (Reuters)
Sanaa -

Korban tewas akibat gempuran militer Amerika Serikat (AS) yang menghantam pusat tahanan migran di Saada, Yaman, bertambah menjadi sedikitnya 68 orang. Sekitar 47 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara Washington tersebut.

Saada merupakan wilayah yang menjadi markas kuat Houthi, dan wilayah itu sebelumnya pernah menjadi target rentetan serangan udara AS.

Kementerian Dalam Negeri Yaman, seperti dilansir Reuters, Senin (28/4/2025), mengatakan bahwa pusat tahanan migran yang dihantam serangan udara AS itu menampung sekitar 115 migran Afrika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ada pernyataan resmi dari militer AS terkait serangan mematikan di Yaman itu.

Laporan media lokal Al-Masirah TV, yang dikelola Houthi, menyebut puluhan orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara yang menghantam wilayah Saada tersebut.

ADVERTISEMENT

"Tim pertahanan sipil dan Bulan Sabit Merah terus melanjutkan upaya mereka di lokasi kejahatan Amerika tersebut," demikian dilaporkan Al-Masirah TV.

Houthi yang merupakan bagian dari "poros perlawanan" Iran terhadap AS dan sekutunya, Israel, menggambarkan diri mereka sebagai pembela Gaza selama perang berkecamuk antara Tel Aviv dan Hamas sejak Oktober 2023 lalu.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

'Lihat juga Video 12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Serangan AS di Yaman'


[Gambas:Video 20detik]


Houthi secara rutin meluncurkan rudal dan mengerahkan drone tempur ke wilayah Israel, juga menyerang kapal-kapal kargo yang melintasi rute perdagangan utama di perairan Laut Merah dan sekitarnya. Serangan-serangan itu diklaim Houthi sebagai bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

Dalam upaya menghentikan rentetan serangan Houthi, militer AS melancarkan operasi militer terhadap kelompok yang didukung Iran itu sejak Januari 2024 lalu.

Presiden Donald Trump, sejak kembali menjabat pada Januari tahun ini, semakin meningkatkan serangan-serangan militer AS, dengan serangan dilancarkan hampir setiap hari selama sebulan terakhir terhadap posisi-posisi Houthi di wilayah Yaman.

Media afiliasi Houthi dalam laporannya pada Minggu (27/4) menyebut serangan udara AS menghantam area ibu kota Sanaa pada malam hari, hingga menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai beberapa orang lainnya, termasuk wanita dan anak-anak.

Serangan AS paling mematikan terjadi pada 18 April lalu, dengan laporan Houthi menyebut 74 orang tewas dan lebih dari 170 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara yang menghantam area pelabuhan bahan bakar Ras Issa di wilayah Hodeidah bagian barat.

Washington bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap Houthi hingga kelompok itu menghentikan serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

'Lihat juga Video 12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Serangan AS di Yaman'

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads