Kelompok Houthi mengatakan serangan udara Amerika Serikat (AS) kembali menggempur ibu kota Yaman, Sana'a. Serangan AS itu disebut menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 30 orang.
Dikutip AFP, Senin (21/4/2025), Kantor berita Saba yang dikelola Houthi mengutip kementerian tersebut mengatakan korban tewas dan cedera berasal dari serangan semalam oleh Amerika. Serangan itu terjadi di sebuah pasar dan zona permukiman di distrik Farwa, Sanaa.
Serangan lainnya dilaporkan Minggu malam di provinsi tengah Marib, Hodeida di barat dan benteng Houthi di Saada di utara, kata Saba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, militer AS telah melakukan serangan hampir setiap hari selama sebulan terakhir, dengan menargetkan "Kelompok Houthi yang didukung Iran" untuk menghentikan serangan terhadap pengiriman internasional di Teluk.
Satu serangan Kamis di pelabuhan minyak Ras Issa menewaskan 80 orang dan melukai 150 orang, menurut kelompok Houthi.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan rasa prihatin atas serangan AS. Namun, dia juga meminta Houthi untuk menghentikan serangan rudal terhadap Israel dan pengiriman barang ke Teluk.
Houthi memulai serangan rudal sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas saat Hamas memerangi pasukan Israel di Gaza. Serangan AS dimulai pada bulan Januari 2024, tetapi telah ditingkatkan sejak Presiden Donald Trump menjabat tahun ini.
(idn/whn)