Militer Israel mengancam serangan lebih besar terhadap Jalur Gaza jika para sandera yang tersisa tidak segera dibebaskan. Peringatan ini disampaikan Tel Aviv setelah rentetan serangan udaranya menewaskan sedikitnya 55 orang (bertambah dari sebelumnya 44 orang) di berbagai wilayah Gaza sepanjang Kamis (24/4).
Militer Israel melanjutkan kembali rentetan serangan terhadap Jalur Gaza sejak 18 Maret lalu, setelah kolapsnya gencatan senjata yang berlangsung selama dua bulan yang sempat menghentikan pertempuran di wilayah tersebut.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (25/4/2025):
- Kisah Eks Presiden Korsel Didakwa Korupsi karena Carikan Kerja Menantu
Mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in didakwa melakukan korupsi terkait dengan mempekerjakan menantunya di sebuah maskapai penerbangan. Gimana ceritanya?
Moon "didakwa atas korupsi karena menerima 217 juta won (USD 150.000) sehubungan dengan memfasilitasi pekerjaan menantunya di sebuah maskapai penerbangan", kata Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Jumat (25/4/2025).
Mengutip laporan media-media Korea Selatan, Moon diduga terlibat dalam nepotisme karena membantu menantunya mendapatkan posisi di maskapai penerbangan berbujet rendah Thai Eastar Jet. Sebagai gantinya, pemerintah era Moon diduga mengatur penunjukan penting bagi politisi Korea Selatan Lee Sang-jik, pendiri maskapai Thai Eastar Jet.
- Trump Geram Serangan Rusia Tewaskan 12 Orang di Ukraina: Vladimir, STOP!
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan reaksi keras terhadap serangan terbaru Rusia yang menewaskan sedikitnya 12 orang di Kyiv, ibu kota Ukraina. Trump melontarkan teguran yang tergolong langka kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berbunyi: "Vladimir, STOP!"
Serangan rudal dan drone Moskow yang tak hanya merenggut korban jiwa, tapi juga melukai sekitar 90 orang lainnya di area Kyiv itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (25/4/2025), disebut Trump sebagai serangan yang "tidak perlu" dan "sangat tidak tepat waktunya" ketika sang Presiden AS itu sedang mendorong perdamaian.
Gempuran terbaru Rusia, yang tercatat sebagai serangan terbesar yang melanda ibu kota Ukraina sepanjang tahun ini, telah menghancurkan bangunan-bangunan dan memicu kebakaran di area tersebut. Para petugas penyelamat masih berusaha mengevakuasi jenazah korban dari reruntuhan sekitar 12 jam kemudian.
- Lebanon Wanti-wanti Iran: Jangan Ikut Campur Urusan Dalam Negeri!
Otoritas Lebanon melontarkan peringatan untuk Duta Besar Iran terkait komentarnya yang menuding Beirut menyerah pada tuntutan Amerika Serikat (AS) untuk melucuti senjata kelompok Hizbullah. Pemerintah Lebanon mengingatkan Dubes Iran untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara tersebut.
(ita/ita)