Lebih dari 60.000 siswa di Myanmar harus mengulang ujian masuk universitas setelah lembar jawaban mereka hangus dalam kebakaran yang disebabkan oleh gempa bumi dahsyat bulan lalu. Puluhan ribu siswa yang harus kembali ikut ujian masuk itu mendaftar untuk kuliah di Universitas Mandalay.
Gempa dengan Magnitudo (M) 7,7 yang mengguncang pada akhir Maret lalu telah meluluhlantakkan bangunan-bangunan yang ada di wilayah Myanmar bagian tengah, dengan kerusakan terbesar terjadi di Mandalay yang merupakan kota terpadat kedua di negara tersebut.
Dalam kekacauan yang terjadi pada saat itu, seperti dilansir AFP, Selasa (22/4/2025), sebuah kebakaran yang melanda Universitas Mandalay -- universitas tertua kedua di Myanmar -- telah menghancurkan lembar jawaban dari 62.954 siswa sekolah menengah dari wilayah utara yang sedang dinilai.
"Lembar jawaban ujian hancur dalam kebakaran karena gempa bumi yang hebat," kata media pemerintah Myanmar dalam laporannya pada Selasa (22/4).
"Kami akan menggelar ujian matrikulasi kembali mulai dari 16 Juni hingga 21 Juni," sebut media pemerintah itu.
Ujian matrikulasi atau ujian masuk perguruan tinggi di Myanmar telah menjadi ritus peralihan bagi para remaja, yang menentukan arah studi mereka di masa depan.
Menurut media pemerintah, sekitar 130.000 siswa mengikuti ujian masuk perguruan tinggi yang digelar secara nasional di Myanmar pada tahun lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak juga Video: Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan Tahap Akhir ke Myanmar
(nvc/ita)