Netanyahu Tolak Syarat yang Diminta Hamas untuk Gencatan Senjata

Netanyahu Tolak Syarat yang Diminta Hamas untuk Gencatan Senjata

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 21 Apr 2025 11:32 WIB
This handout picture released by the Israeli government press office (GPO) shows Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu (C) during a visit to the northern Gaza Strip, on April 15, 2025. (Photo by GPO / AFP) / Israel OUT / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT
PM Israel Benjamin Netanyahu saat berkunjung singkat ke Jalur Gaza bagian utara pada 15 April kemarin (dok. AFP PHOTO/HANDOUT/GPO)
Tel Aviv -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa operasi militer di Jalur Gaza telah mencapai "tahap kritis". Netanyahu bertekad membawa pulang para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, tanpa menyerah pada tuntutan Hamas.

"Saya meyakini kita dapat membawa pulang para sandera kita tanpa menyerah pada perintah Hamas," tegas Netanyahu dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Senin (21/4/2025).

Itu menjadi komentar pertama Netanyahu sejak Hamas, yang menginginkan akhir permanen dari perang Gaza, menolak usulan gencatan senjata terbaru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berada pada tahap kritis operasi militer, dan pada titik ini, kita membutuhkan kesabaran dan tekad untuk menang," ucap Netanyahu.

Pekan lalu, kepala negosiator Hamas, Khalil al-Hayya, menolak tawaran terbaru Israel yang disebutnya sebagai "kesepakatan parsial" dan menyerukan "kesepakatan komprehensif" untuk menghentikan perang yang telah berkecamuk selama 18 bulan terakhir.

ADVERTISEMENT

"Kesepakatan parsial ini digunakan oleh (PM Israel) Benjamin Netanyahu sebagai kedok untuk agenda politiknya... kami tidak akan terlibat dalam kebijakan ini," tegas Al-Hayya dalam pernyataan yang disampaikan pada Kamis (17/4) malam.

"Hamas mengupayakan kesepakatan komprehensif yang melibatkan pertukaran tahanan dalam satu paket sebagai imbalan atas penghentian perang, penarikan pendudukan dari Jalur Gaza, dan dimulainya rekonstruksi," cetusnya.

Simak Video 'Netanyahu Minta IDF Tambah Tekanan ke Hamas: Demi Eksistensi Kita':

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Tawaran terbaru Israel itu mengatur gencatan senjata selama 45 hari di Jalur Gaza, dengan Tel Aviv menuntut pembebasan 10 sandera yang masih hidup. Sebagai imbalannya, sebanyak 1.231 tahanan Palestina akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel dan bantuan kemanusiaan kembali diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza.

Namun, seorang pejabat Hamas menyebut bahwa tawaran Israel itu juga menuntut perlucutan senjata para petempur Hamas demi mengamankan akhir perang sepenuhnya. Tuntutan itu ditolak mentah-mentah oleh Hamas.

Sementara itu, kelompok kampanye Israel mendesak Netanyahu untuk segera mengamankan kesepakatan guna memulangkan para sandera dari Jalur Gaza, bahkan jika itu berarti mengakhiri perang. Kelompok itu mengkritik Netanyahu tidak memiliki rencana apa pun.

"Ada satu solusi yang jelas, layak, dan mendesak yang dapat dicapai sekarang: mencapai kesepakatan yang akan membawa semua orang pulang -- bahkan jika itu berarti menghentikan pertempuran," cetus Forum Sandera dan Keluarga Orang Hilang dalam pernyataan mereka.

Simak Video 'Netanyahu Minta IDF Tambah Tekanan ke Hamas: Demi Eksistensi Kita':

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads