Netanyahu Perintahkan Militer Israel Tingkatkan Tekanan ke Hamas

Netanyahu Perintahkan Militer Israel Tingkatkan Tekanan ke Hamas

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 20 Apr 2025 11:50 WIB
Satu Tahun Perang Israel-Hamas, Netanyahu: Kami akan Menang
PM Israel Benjamin Netanyahu Foto: DW (News)
Jakarta -

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militernya untuk mengintensifkan tekanan pada Hamas. Instruksi tersebut disampaikan Netanyahu usai kelompok Hamas disebut menolak usulan Israel untuk melakukan gencatan senjata sementara dan sebaliknya menuntut kesepakatan untuk mengakhiri perang dengan imbalan pembebasan sandera.

Dilansir Reuters, Minggu (20/4/2025), dalam pidato yang disiarkan pada Sabtu malam, Netanyahu mengatakan meskipun perang harus dibayar mahal, Israel mengaku akan terus berjuang hingga menang.

"Tidak punya pilihan selain terus berjuang demi eksistensi kami, hingga menang," ujar Netanyahu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mediator Mesir telah berupaya memulihkan gencatan senjata, yang ditinggalkan Israel bulan lalu setelah berupaya memperpanjang gencatan senjata sementara yang telah membebaskan 38 sandera.

Hamas, yang militannya melakukan serangan pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang, mengatakan mereka hanya akan membebaskan sandera yang tersisa berdasarkan kesepakatan untuk mengakhiri perang.

ADVERTISEMENT

Hamas Isyaratkan Tolak Tawaran Gencatan Senjata Israel

Sebelumnya, perundingan gencatan senjata selama 45 hari berakhir buntu. Dalam tawaran terbaru Israel itu, Tel Aviv menuntut pembebasan 10 sandera yang masih hidup, dengan imbalannya sebanyak 1.231 tahanan Palestina akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel dan bantuan kemanusiaan kembali diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza.

Namun, seorang pejabat Hamas menyebut bahwa tawaran Israel itu juga menuntut perlucutan senjata para petempur Hamas demi mengamankan akhir perang sepenuhnya. Tuntutan itu ditolak mentah-mentah oleh Hamas.

"Kesepakatan parsial ini digunakan oleh (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu sebagai kedok untuk agenda politiknya... kami tidak akan terlibat dalam kebijakan ini," tegas Al-Hayya sebagai kepala negosiator Hamas dalam pernyataan yang disampaikan pada Kamis (17/4) malam.

"Hamas mengupayakan kesepakatan komprehensif yang melibatkan pertukaran tahanan dalam satu paket sebagai imbalan atas penghentian perang, penarikan pendudukan dari Jalur Gaza, dan dimulainya rekonstruksi," cetusnya.

Simak juga Video Netanyahu: Jika Israel Menyerah, Kami Tak Ubah Wajah Timur Tengah

(yld/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads