Debat Politik Berujung Adu Jotos Pilot vs Kopilot Maskapai Korea

Debat Politik Berujung Adu Jotos Pilot vs Kopilot Maskapai Korea

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 08 Apr 2025 21:04 WIB
Debat Politik Berujung Adu Jotos Pilot vs Kopilot Maskapai Korea
Ilustrasi pilot. Foto: (iStock)
Jakarta -

Pilot dan kopilot salah Maskapai Korean Air berdebat panas ketika membahas tentang mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol dan darurat militer singkat pada 3 Desember lalu. Perdebatan itu memicu adu jotos antara keduanya.

Dilansir The Korea Herald, Selasa (8/4/2025), Maskapai Korean Air menyayangkan peristiwa itu terjadi antara dua pilot penerbangan yang mengudara dari Incheon ke Brisbane, Australia, pada Desember tahun lalu.

Namun pertengkaran tidak terjadi di udara, melainkan saat pesawat dan para awak masih berada di Australia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan membahas insiden tersebut baru disampaikan Korean Air ke publik pada Senin (7/4) waktu setempat.

Kedua Pilot Alami Cedera hingga Dipecat

Bendera Korea Selatan Bendera Korea Selatan. Foto: J. Patrick Fischer/Wikimedia Commons
Perdebatan sengit yang berujung baku hantam itu mengakibatkan cedera pada kedua pilot. Keduanya bahkan membutuhkan perawatan medis di rumah sakit setempat.

Imbas dari baku hantam itu membuat kedua pilot tidak dapat menerbangkan pesawat, sehingga awak pengganti dari maskapai Korean Air dikerahkan untuk menerbangkan penerbangan pulang ke Korsel yang dijadwalkan dua hari usai insiden.

Sejak insiden itu, menurut Korean Air, kedua pilot yang tidak disebutkan namanya tersebut telah dipecat dari pekerjaan mereka. Pemecatan dilakukan menyusul peninjauan yang dilakukan oleh komite disiplin perusahaan.

Untuk mencegah insiden serupa terjadi, Korean Air mengatakan pihaknya telah menggelar sesi pelatihan tentang pedoman perusahaan kepada para pegawai mereka.

Yoon Suk Yeol dimakzulkan sebagai Presiden Korsel karena langkahnya yang secara ilegal memberlakukan darurat militer di negara tersebut pada 3 Desember 2024, untuk pertama kalinya dalam lebih dari 40 tahun terakhir.

Pemakzulan Yoon diperkuat oleh Mahkamah Konstitusi pada 4 April lalu, dengan demikian dia resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Presiden Korsel. Pemecatan Yoon itu terjadi setelah ribuan demonstran beraksi di jalanan Korsel menuntut pencopotannya.

Lihat juga video: Adu Jotos Legislator Georgia di Tengah Rapat

Halaman 2 dari 2
(taa/whn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads