Hindari Macet Arus Balik Lebaran, Warga Malaysia Pilih Lewat Jalur Kampung

Hindari Macet Arus Balik Lebaran, Warga Malaysia Pilih Lewat Jalur Kampung

Haris Fadhil - detikNews
Sabtu, 05 Apr 2025 18:43 WIB
Ilustrasi Kemacetan. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi kemacetan (Foto: Andhika Akbarayansyah)
Kuala Lumpur -

Penduduk desa dan anak-anak di Kampung Telekong menjadi pahlawan tidak terduga bagi para pelancong yang melewati jalan alternatif. Warga memilih melintasi jalur berlumpur untuk menghindari kemacetan lalu lintas arus balik Hari Raya Idul Fitri di Malaysia.

Dilansir Bernama, Sabtu (5/4/2025), ratusan kendaraan memilih memutar jalan melalui desa untuk menghindari kemacetan parah di rute Jalan Kota Bharu-Kuala Krai. Penduduk setempat pun turun tangan untuk membantu pelancong agar tak nyasar di area perkebunan dan hutan.

Mereka memasang papan petunjuk darurat untuk membantu pengemudi menemukan jalan mereka melalui jalan-jalan kampung yang sempit dan berliku. Banyak bagian jalur alternatif itu membelah perkebunan kelapa sawit dan melintasi jembatan kayu darurat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak-anak kecil pun ikut bergabung dengan senang hati menunjukkan arah kepada pengemudi yang bingung. Beberapa pengendara tampak membagikan 'duit raya' sebagai ucapan terima kasih kepada anak-anak tersebut.

"Ini hanya terjadi selama Hari Raya. Setiap tahun, kami melihat ratusan mobil lewat, dan banyak yang tidak tahu jalan. Jalan-jalannya bisa jadi sulit, berlumpur, penuh lubang, dan sempit. Kami hanya berusaha membantu semampu kami," kata warga Kampung Chenulang, Abdul Razak Hussin (60).

ADVERTISEMENT

"Saya selalu mengingatkan mereka untuk berhati-hati saat berkendara karena ada lubang, dan jika dua mobil bertemu dari arah berlawanan, keadaan bisa menjadi macet," sambungnya.

Seorang pelancong, Mohd Baharuddin Isa (53) mengatakan dia tidak tahu jalan itu ada sampai dia melihat mobil-mobil keluar dari jalan raya utama. Dia mengikut mobil-mobil di depannya hingga berujung dirinya melewati medan yang kasar.

"Itu cukup mengejutkan. Jalannya sempit, dan saya harus melewati lumpur, melewati perkebunan kelapa sawit, dan menyeberangi jembatan kecil sebelum keluar di dekat Sungai Durian," katanya.

Meskipun perjalanan melewati beberapa desa, dia mengatakan lalu lintas di jalur tersebut masih lebih lancar dibandingkan dengan rute utama yang bisa memakan waktu hingga 2 jam saat puncak kemacetan. Pengendara lain, Mohd Zafran Abu Hassan (47) dari Ketereh mengatakan dia secara khusus memilih rute desa untuk menghindari kemacetan lalu lintas yang berkepanjangan.

"Saya menggunakan jalan dalam dari Kampung Telekong ke Manek Urai. Dari sana, pengemudi dapat keluar ke Sungai Durian, Pahi, dan Manek Urai. Jalannya memang sempit, tapi setidaknya lalu lintas lancar, dan saya tidak terjebak macet," katanya.

Lihat juga Video: Arus Balik di Jalur Garut Diprediksi Terjadi Minggu-Senin

(haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads