Pemerintah Suriah mengecam rentetan serangan Israel terhadap wilayahnya, yang memakan korban jiwa. Otoritas Suriah menyebut bombardir Israel sebagai "pelanggaran terang-terangan" terhadap kedaulatan Suriah.
Militer Israel mengklaim pihaknya merespons serangan yang datang dari wilayah Suriah.
Kekerasan terjadi di dekat zona penyangga, area patroli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di Dataran Tinggi Golan menyusul serangan udara Israel terhadap wilayah Suriah bagian tengah. Rentetan serangan udar Tel Aviv menghujani Suriah setelah rezim mantan Presiden Bashar al-Assad digulingkan pada Desember lalu.
Kementerian Luar Negeri Suriah dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (26/3/2025), mengutuk keras "agresi Israel yang berkelanjutan di wilayah Suriah, yang menyebabkan eskalasi berbahaya di desa Kuwayya", yang ada bagian selatan di Provinsi Daraa.
"Artileri berat dan pengeboman udara menargetkan area permukiman dan pertanian, yang menyebabkan kematian enam warga sipil," sebut Kementerian Luar Negeri Suriah.
"Eskalasi ini terjadi dalam konteks serangkaian pelanggaran yang dimulai dengan pasukan Israel yang memasuki Provinsi Quneitra dan Daraa, dalam agresi yang sedang berlangsung di wilayah Suriah, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan nasional dan hukum internasional," tegas pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)