"Serangan oleh drone musuh Israel terhadap sebuah kendaraan di daerah Qaqaiyat al-Jisr menewaskan satu orang," lapor kantor berita resmi Lebanon, National News Agency (ANI) ), dilansir Al Arabiya dan AFP, Selasa (25/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan udara di Lebanon selatan pada hari Sabtu lalu, menewaskan delapan orang. Serangan ini dilancarkan usai tembakan roket yang menghantam wilayahnya untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata berlaku pada 27 November.
Baca juga: Israel Kembali Gempur Lebanon, 1 Orang Tewas |
- Israel Cegat 2 Roket yang Diluncurkan Jihad Islam dari Gaza
Militer Israel mengatakan sistem pertahanannya telah mencegat dua roket yang diluncurkan dari wilayah Jalur Gaza pada Senin (24/3) waktu setempat. Kelompok Jihad Islam, sekutu Hamas, mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket terhadap Israel tersebut.
Serangan dari Gaza kembali menghujani Israel nyaris sepekan setelah pengeboman kembali dilanjutkan oleh Tel Aviv terhadap daerah kantong Palestina tersebut.
Militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (25/3/2025), menyebut proyektil yang diluncurkan dari wilayah Jalur Gaza itu berhasil dicegat oleh Angkatan Udara Israel. Serangan dari Gaza itu sempat memicu diaktifkannya sirene peringatan serangan udara.
- Cerita Wartawan Dimasukkan ke Grup Chat Bahas Serangan AS ke Houthi
Gedung Putih mengakui adanya kesalahan ketika rencana serangan Amerika Serikat (AS) terhadap kelompok Houthi di Yaman secara tidak sengaja dikirimkan kepada seorang wartawan, sebelum serangan militer dilancarkan.
Menurut Gedung Putih, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (25/3/2025), wartawan itu secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam grup chat berisi para pejabat tinggi dan paling senior AS yang tergabung dalam tim keamanan nasional Presiden Donald Trump.
Wartawan yang dimaksud merupakan editor-in-chief atau pemimpin redaksi The Atlantic, Jeffrey Goldberg, yang kemudian mempublikasikan sebuah artikel, pada Senin (24/3), yang menampilkan screenshot percakapan para pejabat AS dalam grup chat tersebut, yang berlangsung selama beberapa minggu.